Maraknya penggunaan rokok elektrik oleh kaum remaja di Hongkong rupanya mendapat sorotan dari pemerintah setempat. Pasalnya pada bulan Agustus lalu, Dewan Merokok dan Kesehatan (the Council on Smoking and Health) menyebut, angka statistik pemerintah telah menunjukkan bahwa remaja di HongKong menggunakan produk rokok elektrik lebih sering ketimbang orang dewasa.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Dewan Merokok dan Kesehatan, Henry Tong Sau-chai mengatakan, mayoritas masyarakat di Hongkong pada umumnya menyetujui larangan total produk rokok elektrik.
“Sudah hampir tiga tahun sejak kebijakan ini pertama kali diumumkan terkait pelarangan produk rokok alternatif, pengguna dari kalangan remaja semakin masif ”kata Henry belum lama ini.
Henry menambahkan, risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan produk tembakau yang dipanaskan atau heated tobacco products (HTP) telah dibuktikan oleh para ilmuwan di seluruh dunia.
Namun, Henry seakan tutup mata terhadap penelitian independen yang tak terhitung jumlahnya, yang telah menunjukkan bahwa HTP jauh lebih aman daripada rokok biasa.

Wanita remaja di Hongkong sedang menggunakan produk rokok elektriknya. (Foto: thetimes.co.uk)
Sementara itu, salah satu anggota partai terbesar Hong Kong, Aliansi Demokratik untuk Perbaikan dan Kemajuan atau the Democratic Alliance for the Betterment and Progress (DAB), yang juga merupakan Ketua Komite RUU tentang Merokok, Wong Ting-kwong mengatakan, ia telah diminta untuk menjadi mediator pertemuan antara pendukung rokok elektrik dan pemerintah. Sehingga, sambungnya, pemerintah dapat menyelesaikan sikapnya dan memutuskan apakah akan melarang produk HTP atau tidak.
Disisi lain, sebuah artikel yang terbit baru-baru ini di The South China Post mengingatkan Pemerintah Hongkong untuk berkaca pada Australia. Negara kangguru itu disebut kurang berhasil dalam mengurangi jumlah perokok lantaran ketatnya regulasi terhadap rokok elektrik sebagai produk alternatif.
Maka dari itu, Pemerintah Hongkong diharapkan berpikir matang-matang sebelum menerapkan larangan produk rokok elektrik agar tidak menjadi seperti Australia.
Pakar kesehatan masyarakat yang juga merupakan advokat untuk penggunaan alternatif nikotin yang lebih aman, Colin Mendelsohn menyebut, tingkat merokok di Australia telah meningkat lebih dari 21.000 perokok menjadi 2,4 juta orang antara tahun 2013 dan 2016.
“Untuk pertama kalinya, tidak ada penurunan yang signifikan secara statistik dalam tingkat merokok. Sebaliknya, peningkatan jumlah perokok di Australia semakin pesat,” kata Colin.
Menurutnya, pendekatan melalui “hukuman dan pemaksaan” yang telah diadopsi negara Australia tidak berhasil. Sementara, ia membandingkan dengan data dari Inggris, di mana pendekatan yang berlawanan telah diadopsi sehingga tingkat merokok telah mencapai titik terendah sepanjang masa di negara itu.
Lebih lanjut Colin mengatakan, sementara rokok elektrik mungkin bukan cara yang ideal untuk berhenti merokok. Namun melarangnya ketika rokok elektrik menjadi metode yang paling efektif untuk dilakukan, merupakan satu hal yang tidak masuk akal.
“Rokok elektrik adalah salah satu cara paling efektif untuk berhenti merokok. Ini tidak sempurna, tidak mengkonsumsi nikotin sama sekali lebih baik. Tetapi jauh lebih aman rokok elektrik daripada menghirup asap ke dalam paru-paru. Karena bukan nikotin yang menyebabkan penyakit paru-paru dan jantung, tetapi ribuan bahan kimia lain yang ada dalam asap itu.” tukasnya.
(Via vapeast.com)
Comments