HM Sampoerna Tunggu Regulasi Pemerintah untuk Pasarkan IQOS

By Vapemagz | News | Selasa, 5 Maret 2019

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) menunggu hadirnya kerangka kebijakan tentang produk rokok tanpa asap di Indonesia, sebelum melakukan komersialisasi produk heat not burn (HNB), IQOS. HMSP juga mencoba memberikan pemahaman terkait keunggulan produk IQOS dengan rokok konvensional yang saat ini masih dikonsumsi perokok Indonesia.

IQOS adalah produk HNB andalan Philip Morris International (PMI), induk usaha HMSP. Saat ini IQOS sudah menembus pasar di lebih dari 40 negara di seluruh dunia. IQOS pertama kali diluncurkan di Jepang pada November tahun 2014 lalu dan sukses menjadi sensasi seketika. PMI pada 2018 lalu mengklaim sebanyak 3,7 juta konsumen telah beralih ke IQOS secara global.

Direktur Urusan Eksternal dan Fiskal PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita mengatakan saat ini HMSP belum melakukan komersialisasi IQOS di Indonesia. Regulasi dan edukasi menjadi parameter HMSP sebelum siap melakukan komersialisasi produk HNB andalan PMI itu.

“Tentunya kami akan terus mengadakan dialog dengan pemerintah bagaimana hal ini bisa ditanggapi dan disikapi dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka dari kebijakan fiskal. Berikutnya perlu edukasi untuk masyarakat, demi menciptakan kesadaran dari masyarakat tentang apa bedanya IQOS dengan rokok yang dibakar,” kata Elvira.

NYPost
IQOS, produk heat not burn yang dipasakan oleh Philip Morris.

Menurutnya, salah satu perbedaan IQOS dengan rokok konvensional adalah IQOS merupakan produk tembakau tanpa cengkeh. Elvira mengklaim saat ini 90 persen perokok di Indonesia menggunakan rokok kretek yang ada campuran cengkehnya. HMSP meyakini potensi pasar rokok tanpa asap di Indonesia sangat besar, seiring dengan keinginan konsumen terhadap produk tembakau dengan risiko yang lebih rendah.

“Jadi IQOS itu kalau disamakan mungkin sama dengan rokok putih Malboro. Produk ini berpotensi di Indonesia, mengingat perokok di Indonesia yang besar. Kami perlu melakukan edukasi secara luas, khususnya perokok dewasa,,” lanjutnya.

Pada tahun 2018 lalu, HMSP mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 0,1% secara year on year dengan total penjualan sebesar 101,4 miliar batang pada 2018. Dengan raihan ini, HM Sampoerna mempertahankan penguasaan lebih dari 33% pasar rokok domestik.

(Via Bisnis.com)

Comments

Comments are closed.