HM Sampoerna Kuasai 33 Persen Pasar Rokok Nasional

By Vapemagz | News | Jumat, 10 Mei 2019

Perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di pangsa pasar rokok nasional. Anak usaha dari Big Tobacco Philip Morris International (PMI) itu menguasai pangsa pasar Indonesia sebesar 33 persen di tahun 2018.

“Sampoerna terus mempertahankan posisi kepemimpinannya di Indonesia. Hal ini terlihat dengan pangsa pasar sebesar 33 persen dan volume penjualan tahunan sebanyak 101,4 miliar batang rokok sepanjang 2018 lalu,” kata Direktur Utama HMSP, Mindaugas Trumpaitis saat ditemui VapeMagz Indonesia dalam acara Public Expose di Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Mindaugas mengklaim perusahaan sukses menjadi yang terdepan dalam volume penjualan dan pangsa pasar di tiga kategori rokok yakni Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Putih Mesin (SPM). Kinerja finansial HMSP yang solid tak lepas dari portofolio produk yang tepat sasaran dan organisasi dengan talenta yang kuat.

Sepanjang 2018, HMSP membukukan pendapatan sebesar Rp 106,7 triliun, meningkat 7,7 persen dari pendapatan di tahun sebelumnya. Dengan demikian, HMSP mencatatkan laba bersih Rp 13,5 triliun untuk tahun buku 2018, meningkat 6,8 persen dari laba di tahun 2017.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), HMSP memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 117,2 per lembar saham. Dividen yang dibagikan ditambahkan dari laba ditahan perseroan di tahun sebelumnya. Hal ini menyesuaikan kondisi pendapatan dan laba bersih perusahaan serta komitmen HMSP terhadap kinerja ke depan.

Elvis Sendouw/Emitennews
Direktur Utama PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), Mindaugas Trumpaitis (tengah) saat kegiatan public expose HMSP di Kawasan SCBD, Jakarta (9/5/2019). (ZAL)

Untuk performa HMSP sepanjang kuartal I 2019, Mindaugas mengakui adanya penurunan penjualan lantaran adanya penurunan estimasi total industri yang turun 0,8 persen jika dibandingkan kondisi industri di 2017. Meski demikian, HMSP optimistis penurunan volume industri rokok mulai melambat.

“Pada kuartal I 2019, terjadi penyesuaian tingkat persediaan barang pada pedagang atau penjual yang mencerminkan berkurangnya spekulasi dengan tidak adanya kenaikan harga rokok yang dipicu oleh cukai. Pangsa pasar dan volume juga cenderung menurun karena total pasar lebih rendah,” kata Mindaugas menjelaskan.

Perusahaan memperikarakan masih memimpin pasar pada tiga kategori rokok di kuartal I 2019 ini, yakni SKM, SKT dan SPM. Menurut data perusahaan, HSMP menguasai 29,6 persen pangsa pasar pada SKM, 35,3 persen pangsa pasar pada SKT dan 61 persen pangsa pasar pada SPM.

Meski volume penjualan Sampoerna sepanjang kuartal pertama 2019 ini mengalami penurunan sebesar 3,9 persen dari 23 miliar batang rokok di kuartal pertama tahun 2018 menjadi 22,1 miliar, penetapan harga yang lebih tinggi di berbagai merek portofolio membantu pendapatan bersih dan laba bersih tumbuh.

Tercatat, di kuartal pertama ini HMSP masih membukukan pendapatan sebesar Rp 23,8 triliun, tumbuh 2,9 persen dari pendapatan tahun sebelumnya. HMSP juga sukses meraup laba bersih sebesar Rp 3,3 triliun, naik 8,4 persen dari periode yang sama setahun sebelumnya.

(Thomas Rizal/VapeMagz Indonesia)

Comments

Comments are closed.