Laporan keuangan induk usaha HM Sampoerna, Philip Morris International (PMI), emiten berkode saham HMSP menurun bila dibandingkan dengan tahun 2019. Tahun 2020 diakui sulit, HM Sampoerna hanya mampu menjual 79,5 miliar batang rokok, turun 19,3 persen dibandingkan tahun 2019 yang mampu meraih 98,5 miliar batang rokok.
Untuk mengatasi permasalahan ini, HM Sampoerna akan memfokuskan untuk produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) di tahun 2021. Walaupun dalam produksi segmen SKT menggunakan lebih banyak tembakau dan jumlah pekerja 200 kali lebih banyak dari Sigaret Kretek Mesin (SKM), rokok jenis SKT tidak mengalami perubahan tarif cukai.
Presiden Direktur HM Sampoerna Mindaugas Trumpaitis mengatakan bahwa keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai bagi segmen SKT pada tahun ini dapat membantu kinerja perseroan dan melindungi para pekerja.
“Keputusan pemerintah itu memberikan peluang bagi perseroan untuk memulihkan kinerja. Oleh karena itu, perseroan akan meningkatkan pekerja di kategori itu, sekaligus genjot penjualan,” kata Trumpaitis di Jakarta, Kamis (4/3).
(Via Bisnis)
Comments