Hingga Semester III 2019, Volume Penjualan Rokok Sampoerna Turun 1,5 Miliar Batang

By Vapemagz | News | Selasa, 22 Oktober 2019

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengalami penurunan penjualan sepanjang tahun 2019 ini. Menurut laporan Philip Morris International Inc (PMI) yang merupakan pemilik saham mayoritas dari HMSP, sepanjang Januari-September 2019, volume penjualan HMSP mengalami penurunan 3,2 persen.

Hingga kuartal III volume penjualan perusahaan rokok itu mencapai 25 miliar batang. Angka ini turun 5,7 persen dibandingkan volume penjualan kuartal III tahun sebelumnya, yakni sebanyak 26,5 miliar batang. Adapun volume penjualan rata-rata industri turun secara keseluruhan juga mengalami penurunan sebesar 1,6 persen, yakni dari 80,30 miliar batang pada kuartal III/2018 menjadi 79 miliar batang pada kuartal III/2019.

Hal ini mengakibatkan pangsa pasar HMSP menyusut menjadi 31,7 persen pada kuartal III/2019, dari sebesar 33 persen pada kuartal III/2018. Sepanjang Januari-September 2019, HMSP membukukan volume penjualan sebesar 72,1 miliar batang atau turun 3,2 persen dari volume penjualan pada periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 74,5 miliar batang.

“Turunnya volume penjualan mencerminkan pangsa pasar yang lebih rendah. Volume penjualan Sampoerna A yang turun mencerminkan dampak kenaikan harga eceran yang mengakibatkan kesenjangan harga yang melebar dengan produk pesaing,” tulis perusahaan dalam laporannya.

Sementara itu, volume penjualan rata-rata industri mencapai 226,3 miliar batang, naik 0,7 persen dari periode yang sama setahun sebelumnya, yakni 224,8 miliar batang. Pertumbuhan volume penjualan rata-rata industri ini disinyalir karena tidak ada kenaikan pajak cukai pada 2019.

Elvis Sendouw/Emitennews
Kegiatan Public Expose PT HM Sampoerna Tbk di Kawasan SCBD, Jakarta (9/5/2019). (ZAL)

Adapun volume penjualan Dji Sam Soe meningkat didorong oleh kinerja yang kuat dari varian DSS Magnum Mild 16 dan pengenalan atas varian 20s dan 50s.

“volume penjualan di Indonesia turun 5,7 persen mencerminkan pangsa pasar yang lebih rendah, terutama karena kesenjangan harga yang melebar antara Sampoerna A dan merek kompetitif menyusul kenaikan harga pada Oktober 2018, serta total pasar yang lebih rendah,” tambah laporan perusahaan.

Sekadar informasi, HMSP membukukan penjualan bersih semester pertama 2019 sebesar Rp50,72 triliun, naik 3,17 persen dibandingkan dengan semester I 2018 sebesar Rp49,16 triliun. Produk sigaret kretek mesin (SKM) memberikan kontribusi 70,84 persen terhadap penjualan, diikuti sigaret kretek tangan (SKT) sebesar 17,55 persen dan sigaret putih mesin 10,65 persen.

Kenaikan penjualan ini diikuti kenaikan beban pokok penjualan sebesar 1,75 persen menjadi Rp38,39 miliar. Meski demikian, perusahaan masih berhasil meningkatkan pertumbuhan laba kotor sebesar 7,87 persen dari semester I 2018 yakni dari Rp11,43 triliun menjadi Rp12,33 triliun pada semester I 2019.

Adapun perusahaan masih mengantongi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,77 triliun pada semester I 2019, naik 10,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,11 triliun.

(Via PMI)

Comments

Comments are closed.