Harm Reduction Vape yang Disalah Arti oleh Para Remaja

By Vapemagz | News | Sabtu, 22 Desember 2018

Beberapa hasil penelitian lokal maupun internasional menyatakan bahwa rokok elektrik atau vape sebagai produk yang less harmfull atau kurang berbahaya. Vaping pun dikategorikan sebagai produk harm reduction atau pengurangan bahaya sebagai alternatif rokok konvensional.

Sayangnya, konsep harm reduction itu justu ditelan mentah-mentah, khususnya oleh para remaja. Hasil riset yang diadakan Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.HAMKA (UHAMKA) pada siswa SMA/SMK menyatakan, sebanyak 41,6 persen remaja lebih berani mencoba rokok elektrik daripada rokok konvensional lantaran anggapan tersebut.

Riset ini diadakan pada Agustus hingga September 2018. Jumlah respondennya sebanyak 767 siswa yang mewakili populasi pelajar SMA dan SMK di Jakarta. Angka sebaran (prevalensi) pengguna vape dalam riset tersebut mencapai 11,9 persen atau 1 dari 8 siswa.

“Remaja sangat mungkin tertipu konsep harm reduction hingga lebih berani mencoba rokok elektrik. Dalam riset yang saya lakukan, hanya 40,6 persen remaja yang masih mau mencoba rokok batangan,” kata Mouhamad Bigwanto, dosen dan peneliti dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UHAMKA.

Malangtoday
Ilustrasi tren vaping di kalangan pelajar.

Dalam riset tersebut ditemukan sebanyak 22 persen responden remaja setuju vape lebih aman. Sementara 3 persen remaja sangat setuju rokok elektrik lebih baik untuk kesehatan. Menurut Bigwanto, hasil ini menyimpulkan kesan remaja yang cenderung positif pada rokok elektrik.

Untuk itu, Bigwanto menyarankan agar pemerintah bisa segera menyusun regulasi peredaran rokok eletrik. Tanpa regulasi yang tegas, anak dan remaja berisiko menjadi korban penggunaan vape, sama seperti yang terjadi saat rokok batangan dahulu.

Hal senada diucapkan oleh dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dr Agus Dwi Susanto, SpP(K). Menurut Agus, remaja lebih baik tidak mengonsumsi keduanya, baik rokok konvensional maupun vape.

“Tahukah artinya less harmful? Bukan berarti aman kan? Hanya lebih sedikit risikonya. Dari awal remaja mesti sadar betul rokok elektrik juga berbahaya seperti rokok konvensional,” katanya.

Agus pun berharap para orang tua tetap mengawasi dan mencegah tren vaping yang saat ini mulai banyak digeluti oleh kalangan remaja. Jangan sampai para orang tua memperbolehkan anak-anaknya vaping lantaran anggapan uap vape yang dianggap ‘tidak ada asapnya’.

(Via Detik Health)

Comments

Comments are closed.