Harga Anjlok, Petani Tembakau: Kepada Siapa Lagi Kita Mesti Minta Tolong Selain Kepada Tuhan?

By Vape Magz | News | Senin, 20 September 2021

Selama puluhan tahun menggantungkan hidupnya menjadi seorang petani tembakau, baru kali ini Ahmad Nadhirin merasa sangat terpuruk. Jika biasanya harga normal per kilogram tembakau mencapai Rp 85 ribu, kini para petani hanya bisa menjual maksimal dengan harga Rp 40 ribu saja.

Setelah berbagai usaha dilakukan, Nadhirin bersama rekan-rekan petani di desanya bermunajat bersama Majelis Dzikir Al Tsawab agar harga tembakau kembali melambung.

Usai menjalankan salat isya, Nahdhirin bersama petani tembakau Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung duduk melingkar di antara tatanan tembakau. Tidak ada celotehan-celotehan khas desa yang terlontar. Semua terdiam seolah-olah beban akibat anjloknya harga tembakau masih menggelayut di kepala mereka.

Tapi sejenak mereka ingin melepas beban itu dengan mengikuti dzikir dari Majelis Dzikir Al Tsawab. Majelis itu memang khusus mendoakan para petani dalam munajat edisi ke dua yang dilakukan secara virtual. Tercatat, ada 65 titik Majelis Dzikir Al Tawab yang tersebar di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Barat yang turut melantunkan doa secara serentak.

Para petani tembakau Temanggung menggelar doa bersama lintas provinsi. (Foto:murianews.com)

“Harapannya bisa seperti tahun 2011, itu harganya seratus ribu. Karena sebagian besar warga Temanggung sangat mengandalkan ini. Juga termasuk daerah lain di provinsi lain,” kata Nadhirin dikutip dari borobudurnews.com, Senin (20/9/2021).

Nadhirin mengatakan, doa ini dilakukan tak lain dengan harapan kelancaran rejeki bagi petani tembakau di masa panen raya ini.

Harga tembakau yang saat ini turun, kata Nadhirin, sangat memukul para petani. Dia berharap perusahaan rokok membeli hasil panen raya petani tembakau dengan harga tinggi.

“Khususnya bagi para petani tembakau agar diberi kelancaran dalam rejekinya. Doa bersama ini adalah langkah kita setelah banyak cara agar harga tembakau kembali naik,” lanjut Dawan diamini para petani.

Memang sebagian besar petani tembakau saat ini tidak bisa berharap banyak pada siapapun. Hal itu pula yang diungkapkan oleh Nadhirin.

Pihak pengelola gudang tembakau juga tidak bisa menjadi pegangan. Pemerintah pun dikatakan belum bisa memberi pengaruh yang signifikan. Menurutnya, para petani tembakau di masa panen raya ini tak bisa berharap banyak selain kepada Tuhan.

“Setelah minta tolong kepada manusia tidak bisa berhasil, kepada siapa lagi kita mesti minta tolong selain kepada Tuhan?” tukasnya.

 

(Via borobudurnews.com)

Comments

Comments are closed.