Hakim Pengadilan Tinggi Inggris Izinkan Kasus Pekerja Anak Malawi Dilanjutkan

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 30 Juni 2021

British American Tobacco (BAT) dan Imperial Brands gagal membujuk pengadilan tinggi Inggris untuk membatalkan kasus yang menuduh mereka bertanggung jawab atas eksploitasi keluarga petani dan pekerja anak di Malawi.

Pengacara di Leigh Day menuduh kondisi kerja di perkebunan tembakau Malawi banyak ditemukan pelanggaran sistem kerja paksa. Pengacara tersebut juga mengatakan bahwa mereka melanggar Undang-Undang Perbudakan Modern Inggris, Pasal 14 Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia, dan definisi kerja paksa dari International Labor Organization.

Unfairtobacco
Kasus ini mengikuti publikasi investigasi Guardian pada Juni 2018 yang mengungkapkan penderitaan anak-anak yang dipaksa bekerja di ladang.

British American Tobacco dan Imperial Brands membantah tuduhan tersebut. Mereka berpendapat bahwa keluarga Malawi tidak dapat membuktikan bahwa tembakau yang mereka tanam berakhir di pabrik BAT dan Imperial Brands.

Di pengadilan tinggi Inggris, Hakim Martin Spencer mengatakan permohonan kedua perusahaan rokok untuk mencabut kasus tersebut telah ditolak. Hakim mengatakan pengacara untuk petani tidak diharuskan untuk memberikan bukti di awal tindakan hukum, hanya ketika sampai pada persidangan penuh.

(Via The Guardian)

Comments

Comments are closed.