Hadapi FDA, Juul Rekrut Mantan Juru Bicara Gedung Putih

By Vapemagz | News | Sabtu, 6 Oktober 2018

Juul Labs Inc. resmi merekrut mantan juru bicara Kepresidenan Amerika Serikat, Josh Raffel. Sebelumnya, Juul juga telah merekrut beberapa mantan penasihat Gedung Putih untuk bergabung bersama tim kepemimpinan. Hal ini merupakan antisipasi Juul dalam menghadapi berbagai tekanan dari pihak eksternal, khususnya dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (US Food and Drug Administration atau FDA).

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, pada September lalu Juul mendapat peringatan dari FDA lantaran maraknya penggunaan produk rokok elektriknya di kalangan remaja dan pelajar sekolah. FDA menduga Juul sengaja menyasar pasar masyarakat belia, dan berniat untuk melarang peredaran rokok elektrik beraroma. Dugaan tersebut sudah dibantah oleh pihak Juul bahwa produknya diciptakan untuk membantu para perokok dewasa beralih ke produk yang lebih aman.

Pekan ini, Juul merekrut Josh Raffel, mantan juru bicara Gedung Putih yang pernah bekerja dekat dengan Jared Kushner dan Ivanka Trump. Raffel selama ini dipandang memiliki reputasi sebagai orang yang turut berpengaruh dalam beberapa kebijakan Trump. Pengaruhnya di Gedung Putih termasuk dalam perubahan kebijakan pajak luar negeri AS, termasuk relasi Israel-Palestina.

Raffel ditunjuk sebagai Wakil Presiden Bidang Komunikasi Juul Labs per Rabu (03/10/2018). Sepanjang tahun ini Juul juga telah merekrut mantan orang pemerintahan seperti Jerry Masoudi, mantan Kepala Konsultan FDA yang kini menjabat sebagai Kepala Pejabat Hukum Juul Labs. Juul juga telah merekrut Spencer Morrison, pria yang berpengalaman 30 tahun di FDA, yang kini menjabat sebagai Direktur Mitigasi Risiko dan Keluhan Juul.

Paul Bruinooge/Getty Images
Wakil Presiden Bidang Komunikasi Juul Labs yang baru, Josh Raffel.

Selain itu, Juul juga merekrut Jim Esquea, mantan Asisten Sekretaris Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat AS, sebagai juru lobi perusahaan. Sebagai tambahan, perusahaan rokok elektrik rintisan itu juga merekrut tiga firma ahli melobi D.C., Sims Strategies, W Strategies dan S-3 Group. Juul juga melakukan kampanye media dan mengadakan pertemuan dengan para pembuat kebijakan dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan para Senator AS, Juul mempresentasikan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa produknya telah membantu lebih dari 50 persen perokok untuk berhenti merokok. Mereka beralih ke Juul setelah menggunakan produk selama 90 hari.

Perusahaan juga telah mengucurkan dana senilai 30 juta USD untuk kampanye iklan publik untuk mengedukasi para orang tua remaja. Di saat yang bersamaan, Juul juga telah meluncurkan iklan di stasiun pengisian bahan bakar, koran dan radio untuk memperkenalkan Juul sebagai produk untuk berhenti merokok.

(Via Wall Street Journal)

Comments

Comments are closed.