World Health Organization (WHO) terus bersikeras bahwa produk nikotin pada perangkat vape sama berbahayanya dengan rokok tembakau dan harus dilarang atau sangat dibatasi.
“Berhentilah berbohong kepada kami dan berikan bukti berdasarkan fakta ilmiah, metodologi dan prinsip yang kuat,” kata Coalition of Asia Pacific Tobacco Harm Reduction Advocates (CAPHRA) dan kelompok lain yang meluncurkan petisi Right2Switch.
Seminar online telah diadakan kemarin yang berlangsung sejak pukul 13.00-15.00. Konsumen dan pendukung vaping di kawasan Asia-Pasifik, menggunakan seminar ini sebagai platform untuk membahas perlunya kebijakan kesehatan masyarakat yang efektif dalam mengatasi epidemi merokok.
“Pandemi Covid-19 telah memusatkan perhatian global pada perlunya langkah-langkah rasional untuk mengurangi risiko. Ini sepenuhnya konsisten dengan tujuan kesehatan masyarakat yang sudah lama ada yakni mengurangi risiko di mana pun mereka ditemukan, dan pentingnya meningkatkan kesehatan mereka,” kata Nancy Loucas, Koordinator Eksekutif CAPHRA.
Loucas mengatakan bahwa petisi tersebut diluncurkan menjelang pertemuan dua tahunan dari WHO Framework Convention of Tobacco Control (WHO FCTC), untuk mengangkat isu-isu mengenai sikap kontraproduktif WHO.
(Via Change)
Comments