Geliat Industri Vape Rumahan di Bali di Tengah Dampak Ekonomi Akibat Virus Korona

By Vapemagz | News | Rabu, 1 April 2020

Industri kreatif seperti kerajinan tangan, barang kesenian, hingga bisnis rokok elektrik atau vape lokal saat ini mulai melejit di Bali ketika bisnis pariwisata di Pulau Dewata itu lesu akibat pandemi virus korona (coronavirus atau COVID-19). Keberadaan industri kreatif ini tumbuh cukup signifikan di segala penjuru mulai dari Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, hingga Kabupaten Buleleng.

Hal ini dinilai dapat membantu perekonomian Bali serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Pulau Dewata yang saat ini perekonomiannya terimbas wabah COVID-19. Bendahara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, Pande Agus Widura mengatakan bahwa industri kreatif di Bali memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

“Saya melihat industri kreatif dapat membantu perekonomian di Bali pada masa kondisi pariwisata sedang lemah seperti saat ini. Jika industri kreatif terus digenjot, tentunya dapat menjadi prospek bisnis yang bagus kedepannya,” kata Pande dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/03/2020).

Pande menilai industri vape yang sedang marak di Bali. Apalagi dengan konsep mengurangi bahaya tembakau vape bisa menjadi suatu hal yang sangat diminati bagi para perokok dewasa. Ketua Asosiasi Vaporizer Bali Gede Agus Mahartika mengatakan tidak sedikit UKM bermunculan berkat produk rokok elektrik. Secara tidak langsung kehadiran rokok elektrik telah membuka kesempatan usaha baru bagi masyarakat.

Kompas.com
Ketua Asosiasi Vaporizer Bali Gede Agus Mahartika

“Berdasarkan data AVB, setidaknya sudah ada 500 vape store alias toko vape yang tersebar di Pulau Bali. Usaha baru yang bermunculan ini bukanlah bisnis kapitalis, melainkan usaha rintisan. Dengan demikian masyarakat memiliki peluang menjadi wirausaha dan memiliki penghasilan sendiri dan otomatis membuka lapangan kerja bagi masyarakat di Bali,” ucapnya.

Contohnya satu vape store alias toko rokok elektrik membutuhkan tenaga sekitar 5-6 orang. Untuk industri yang baru berkembang penyerapan sumber daya manusia di sektor ini sudah terhitung lumayan. “Yang sebelumnya menganggur, sekarang kerja,” kata Gede.

Untuk itu ditengah kegiatan ekonomi saat ini yang tengah terpukul akibat Corona, AVB berharap pemerintah turut memberikan perhatian untuk industri kreatif. “Kami berharap ada stimulus yang diberikan sehingga industri kreatif dapat membantu perekonomian dan menumbuhkan potensi lapangan pekerjaan,” tambahnya.

Comments

Comments are closed.