Dalam rangka mensukseskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dimana pemerintah menargetkan angka perokok anak dapat turun hingga 8,7 persen pada 2024. Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) mencoba menggelar sebuah kampanye bertajuk “Cegah Perokok Anak: Aksi Kolaborasi Lindungi Anak di Bawah Umur dari Rokok.”

Kampanye ini akan mulai dijalankan pada akhir tahun 2020 dan akan berlangsung hingga beberapa bulan mendatang dengan beragam pendekatan seperti peluncuran situs dan pembuatan konten informasi www.cegahperokokanak.id.

Tempo
Sasaran utama kampanye yang ditargetkan Gaprindo adalah kawasan Ibukota Jakarta dan nantinya diharapkan kampanye ini dapat menyebar luas lewat sosial media, sehingga para anak di bawah umur dan remaja bisa melihat.

“Semangat Gaprindo dalam menggelar kampanye ini didasari kepercayaan bahwa pencegahan perokok anak merupakan tanggung jawab dari seluruh elemen masyarakat. Diawali dengan peluncuran website, kami berharap kepekaan sosial bagi masyarakat dewasa dari lingkup terkecil yaitu keluarga, pedagang, dan lingkungan di sekitar anak dapat dibangun karena kita semua berperan dalam mengawasi, mencegah, dan mengedukasi risiko merokok di usia dini,” kata Muhaimin Moeftie, Ketua Gaprindo.

Gaprindo berharap dengan peluncuran kampanye ini bisa membantu pemerintah dalam menekan angka perokok Indonesia, khususnya usia di bawah umur. Menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional, Indonesia terus dihantui dengan angka perokok usia di bawah umur yang terus bertambah. Jumlah perokok anak usia 10 hingga 18 tahun di Indonesia terus meningkat dari 7,2 persen pada 2013, menjadi 9,1 persen atau sekitar 3,2 juta anak pada 2018.

(Via Bisnis)