Fikes Uhamka Tolak Kampanye Pengurangan Bahaya dari Rokok elektronik

By Vapemagz | News | Jumat, 15 Maret 2019

Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof Hamka (Fikes Uhamka), Ony Linda menolak tegas anggapan pengurngan bahaya dari rokok elektronik. Dirinya menyayangkan kampanye tersebut dilakukan organisasi yang mengatasnamakan kesehatan.

“Seluruh organisasi kesehatan perlu berhati-hati terhadap strategi tersebut. Fikes Uhamka mengajak perguruan tinggi bersama-sama menangkal strategi industri rokok melalui kampanye pengurangan bahaya tersebut,” kata Ony.

Fikes Uhamka meminta agar pemerintah serius menanggapi masalah produk tembakau baru yang akhir-akhir sedang populer di tengah masyarakat Indonesia. Pemerintah bersama-sama dengan komunitas kesehatan dunia perlu menolak tawaran kerja sama dari lembaga atau institusi yang membawa kepentingan industri rokok.

TIRTO/Andrey Gromico
Rokok elektronik masih memiliki risiko bahaya untuk kesehatan.

Menurut Ony, saat ini hampir semua industri rokok global sudah memiliki produk heated tobacco product. Tidak seperti rokok elektrik yang memanaskan likuid nikotin, produk tersebut memanaskan tembakau dalam suhu tertentu dan dihisap sehingga dapat menyalurkan nikotin ke dalam tubuh.

Survei Indikator Kesehatan 2016 menyatakan prevalensi pengguna rokok elektrik pada kelompok umur 10 tahun ke atas di Indonesia cukup tinggi, yaitu 3,5 persen untuk laki-laki dan 0,2 persen perempuan. Sementara itu, studi kasus yang dilakukan Uhamka pada 2018 terhadap 767 siswa SMA di Jakarta mengungkapkan banyaknya pengguna ganda, yaitu perokok konvensional sekaligus pengguna rokok elektronik mencapai 51,1 persen.

“Hal itu menunjukkan rokok elektronik menjadi alternatif produk untuk berhenti merokok tidak terbukti efektif dan bila dibiarkan bisa memunculkan epidemi baru, terutama pada kalangan usia di bawah umur,” kata Ony.

(Via Antaranews)

Comments

Comments are closed.