FDA Tindak Influencer Vape yang Promosikan Produk Tanpa Peringatan Kesehatan

By Vapemagz | News | Minggu, 9 Juni 2019

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US Food and Drug Administrator atau FDA) mendisiplinkan perusahaan vape yang mempromosikan produk nikotin beraroma melalui influencer di Facebook, Twitter dan situs media sosial lainnya. Pada Jumat (7/6/2019), FDA mengirim surat peringatan ke empat perusahaan lantaran lalai memberi peringatan wajib bahwa likuid vaping mengandung nikotin dan membuat ketagihan.

FDA bersama dengan Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission atau FTC), mengirim surat-surat itu ke Solace Vapor, Hype City Vapors, Humble Juice Co. dan Artist Liquid Labs. Perusahaan itu belum membalas panggilan dari FDA dan belum memberi komentar hingga pemberitaan terkait yang dimuat Daily Mail.

Facebook telah melarang iklan rokok elektrik bahkan termasuk produk dengan peringatan, dan FTC telah meminta para influencer untuk mengungkapkan kapan mereka dibayar untuk mendukung sesuatu. Influencer sendiri ialah orang dengan banyak pengikut media sosial yang disewa untuk mempromosikan produk dan layanan.

AP via Daily Mail
Salah satu contoh postingan influencer produk vapor yang lalai mencantumkan peringatan kandungan nikotin.

Tindakan ini sebagai bentuk upaya FDA berjuang untuk memberantas apa yang mereka sebut epidemi penggunaan rokok elektrik di bawah umur. Para peneliti telah menghubungkan tren ini dengan lonjakan postingan video, foto, dan postingan secara daring tentang vaping, beberapa di antaranya dihasilkan oleh perusahaan, agen periklanan, dan influencer berbayar.

“Sangat penting kami memastikan produsen, pengecer dan lainnya untuk memberi peringatan kesehatan yang diperlukan tentang sifat adiktif nikotin pada paket dan iklan, khususnya pada platform media sosial yang populer dengan anak-anak,” kata pelaksana tugas Komisioner FDA, Ned Sharpless.

Meski rokok elektrik dipandang tidak lebih berbahaya daripada rokok konvensional, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa nikotin dapat membahayakan perkembangan otak pada apabila digunakan remaja. Penelitian terbaru menunjukkan banyak remaja yang tidak sadar bahwa mereka mengonsumsi bahan kimia adiktif ketika menggunakan vape.

Angka dari FDA menunjukkan lompatan penggunaan vaping oleh remaja hampir 80 persen pada tahun lalu, dimana 1 dari 5 siswa sekolah menengah dilaporkan telah menggunakan perangkat minimal sebulan terakhir.

(Via Daily Mail)

Comments

Comments are closed.