FDA Meminta Perusahaan Rokok Elektrik Untuk Memberikan Informasi Pemasaran Media Sosial

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 7 April 2021

Food and Drug Administration (FDA) AS meminta informasi dari empat perusahaan rokok elektrik tentang penggunaan media sosial dan pemasaran lewat influencer mereka.

Setiap tanggapan akan membantu FDA mempelajari siapa yang terpapar dengan teknik pemasaran perusahaan dan membantu mengevaluasi tinjauan Premarket Tobacco Product Application (PMTA). FDA nantinya akan melakukan pengawasan media sosial dan mempertimbangkan strategi untuk mengurangi paparan remaja terhadap pemasaran digital produk tembakau.

“Di tengah kekhawatiran yang berkembang tentang pemasaran produk ENDS kepada kaum muda, FDA berusaha untuk lebih memahami hubungan antara meningkatnya paparan remaja terhadap pemasaran online ENDS dan penggunaannya di kalangan remaja,” kata FDA.

REUTERS / Jason Reed
Empat perusahaan tersebut memiliki waktu 60 hari untuk menanggapi FDA. Apabila tidak merespon peringatan ini, perusahaan akan menghadapi tindakan penegakan oleh FDA.

“Center for Tobacco Products (CTP) menemukan bahwa sebagian besar merek ENDS terkemuka menggunakan berbagai platform media sosial untuk memasarkan produk mereka dan tidak menggunakan sistem batasan usia untuk mencegah paparan remaja,” tambah FDA.

Perusahaan rokok elektrik juga memasarkan melalui brand ambassador dan influencer. Bahkan perusahaan juga menggunakan orang-orang dengan banyak followers di media sosial yang dapat diberi kompensasi untuk mempromosikan produk mereka.

FDA akhirnya menetapkan perusahaan Aspire Vape Co., Joyetech, Vaporesso, dan Voopoo, karena telah menyalahgunakan sosial media dalam pemasaran mereka. Melalui proses sistematis, FDA telah mengamati lebih dari 40 merek ENDS terkemuka. FDA mengatakan telah mengevaluasi pencapaian dan aktivitas perusahaan tersebut di Facebook, Instagram, dan YouTube.

(Via Bloomberg Law)

Comments

Comments are closed.