FDA Filipina Menerima Hibah Dari Pendanaan Asing

By Bayu Nugroho | News | Jumat, 20 November 2020

Dua anggota DPR Filipina baru-baru ini terpaksa menghentikan konsultasi publik mengenai vaping dan produk tembakau yang dipanaskan (Heated Tobacco Product atau HTP), setelah Food and Drug Administration (FDA) Filipina terpaksa mengakui telah menerima hibah dari The Union dan Bloomberg Initiatives.

Kedua kelompok tersebut diketahui melawan semua bentuk produk nikotin, termasuk produk vape yang sudah terbukti lebih aman untuk berhenti merokok. “Serikat bekerjasama dengan Bloomberg Initiative to Reduce Tobacco Use Grants Program, proyek tersebut memberikan intervensi pengendalian tembakau berdampak tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,” kata Rep. Estrellita Suansing.

“Pada tahun 2019, Union meluncurkan Program Implementasi Global, yang mendukung kota-kota untuk menerapkan undang-undang pengendalian tembakau secara efektif, dan kami adalah mitra utama dalam STOP, pengawas industri tembakau global. Kedua proyek tersebut juga didanai oleh Bloomberg Philanthropies, ” tambahnya Rep. Estrellita Suansing.

Untuk tujuan ini, Presiden NCUP, Anton Israel, mengatakan bahwa pendanaan tersebut harus dicabut karena FDA harus menjadi regulator independen. “Kami mengimbau Presiden Duterte untuk membatalkan hibah asing yang diterima oleh FDA Filipina, yang akan menghilangkan peran badan tersebut sebagai regulator independen dan pelindung kesehatan masyarakat,” kata Israel.

TransferWise
Dana yang diterima dari kelompok anti-vaping akan membahayakan perawatan FDA terhadap produk-produk pengurangan bahaya tembakau seperti rokok elektrik dan HTP.

Dia menambahkan bahwa FDA yang menerima uang dari kelompok tersebut merupakan pelanggaran terhadap Kode Perilaku dan Standar Etika untuk Pejabat Publik dan Karyawan, karena hal ini akan mempengaruhi penyusunan pedoman untuk regulasi HTP. “Sejak awal, FDA telah menunjukkan dukungannya kepada para perusahaan asing sehingga merugikan konsumen dan kepentingan Filipina,” tambah Israel.

Clarisse Virgino, perwakilan Filipina untuk Koalisi Advokat Pengurangan Bahaya Tembakau Asia Pasifik (Coalition of Asia Pacific Tobacco Harm Reduction Advocates atau CAPHRA), mengatakan dia terkejut dengan penerimaan dana FDA. “Sekarang tidak mengherankan bahwa Perintah Administratif yang dirancang oleh FDA, jika diadopsi, akan menjadi larangan de facto terhadap vape dan HTP,” kata Virgino.

(Via Manila Times)

Comments

Comments are closed.