Pilihan rasa rokok mentol memunculkan banyak masalah di berbagai negara, apalagi rokok jenis ini membuat anak-anak memulai merokok untuk pertama kali. Dalam isi surat koalisi yang tertulis untuk FDA tertanggal 10 November 2020 membeberkan bukti yang kuat, dimana ketersediaan rokok mentol meningkatkan keinginan untuk merokok dan juga menurunkan tingkat berhenti merokok.
Beberapa poin terpenting yang disampaikan ADA dalam surat tersebut menjelaskan bahwa bukti ilmiah rokok mentol meningkatkan jumlah anak yang bereksperimen dengan rokok dan jumlahnya yang menjadi perokok tetap. Namun, disamping itu aroma mentol juga membuat para pecandu rokok tembakau non-aroma memilih untuk berhenti merokok.
Melihat kejadian di bulan Juni 2020 lalu, Action on Smoking & Health (ASH) dan African American Tobacco Control Leadership Council, bergabung dalam menuntut Food and Drug Administration (FDA) karena dinilai gagal mengatur rokok mentol. Kemudian di tanggal 3 September 2020, American Medical Association (AMA) bergabung dengan gugatan tersebut sebagai penggugat bersama.
Dr. Susan R. Bailey, Presiden AMA, mengungkapkan sudah saatnya Big Tobacco berhenti memangsa komunitas Afrika-Amerika. “Selama beberapa generasi, perusahaan tembakau telah mempromosikan rokok mentol kepada komunitas Afrika Amerika, khususnya generasi anak muda. Meskipun orang Afrika-Amerika lebih sedikit merokok dan mulai merokok pada usia yang lebih tua, mereka lebih mungkin meninggal, karena penyakit terkait merokok seperti penyakit jantung dan stroke,” kata Bailey.
Comments