FDA Buka Penyelidikan Pidana untuk Penyakit Paru yang Berhubungan Vaping

By Vapemagz | News | Minggu, 22 September 2019

Regulator Federal telah membuka penyelidikan pidana terhadap penyakit paru-paru yang berhubungan dengan rokok elektrik di Amerika. Hingga akhir pekan ini, setidaknya ada delapan kematian serta lebih dari 500 kasus di Amerika Serikat yang sudah dikonfirmasi dan yang masih diduga penyakit serius terkait dengan vaping.

Korban terakhir ialah seorang pria berusia empat puluhan tahun berasal dari Missouri. Pejabat kesehatan setempat mengatakan pria tersebut mengalami kesulitan bernapas yang berangsur-angsur memburuk sebelum dia dibawa ke rumah sakit di St. Louis pada 22 Agustus, hingga akhirnya meninggal pada hari Kamis (19/9/2019).

Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan AS (US Food and Drug Administration atau FDA) mengatakan tidak berniat menuntut para pengguna rokok elektrik, tetapi mengatakan divisi penyelidikan pidananya bisa membantu pihak berwenang federal mencari tahu mengapa orang jatuh sakit.

dailymail.co.uk
Jumlah kematian di Amerika Serikat yang disebabkan oleh vape.

Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (The Centers for Disease Control and Prevention atau CDC) mendesak orang-orang untuk berhenti menggunakan rokok elektrik. Namun mengatakan tidak seorangpun seharusnya kembali merokok tembakau, dan mendesak para perokok mencari konseling atau menggunakan produk yang disetujui FDA untuk berhenti merokok.

Pakar kesehatan belum bisa menentukan penyebab pasti penyakit paru-paru yang terkait dengan vaping, termasuk merek atau bahan tertentu dalam rokok elektrik. Tetapi sebagian mencurigai penggunaan komponen ganja THC di dalam perangkat vaping.

Perangkat rokok elektrik telah dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman daripada tembakau. Regulator federal telah memperingatkan pembuat rokok elektrik terbesar, JUUL, agar tidak membuat klaim seperti itu dengan menyebutnya belum terbukti.

(Via VOA)

Comments

Comments are closed.