Pakar kesehatan publik dan peneliti anti rokok dari Yunani, Dr Konstantinos Farsalinos menyayangkan persepsi publik yang menyamakan produk vapor dengan rokok konvensional. Menurut Dr. Forsalinos, hal tersebut merupakan persepsi yang keliru.

“Hal tersebut tidak masuk akal. Menyamakan rokok elektrik mengandung nikotin sama dengan produk tembakau, sama saja beranggapan bahwa biodiesel adalah produk sayuran. Karena biodiesel juga produk turunan dari tumbuhan ,” ujar Dr. Forsalinos.

Dokter ahli bedah penyakit jantung dari Onassis Cardiac Surgery Center di Yunani ini menyayangkan RUU Tembakau yang bakal disahkan oleh pemerintahan Afrika Selatan. Menurutnya, RUU tersebut gagal membedakan produk vapor dengan produk rokok konvensional. Akibatnya, produk vapor bakal mendapat restriksi yang sama dengan rokok konvensional, seperti dalam pembatasan iklan, pemasaran dan penggunaan.

(Montse Giralt)
“Jika Anda vapers, maka bantulah menyebarkan informasi yang benar kepada mereka yang tidak tahu. Jangan bersikap pasif dan menganggap bahwa itu bukan tugas Anda, karena jika Anda sendiri tidak peduli, maka orang lain di luar komunitas vapers pun juga tidak akan peduli. “
Dr. Konstantinos Farsalinos

Produk-produk vapor juga akan dilarang beredar secara terbuka, termasuk kewajiban untuk menggunakan kemasan polos bagi produk vapor. Selain itu, produk vapor juga akan dikenakan pajak dengan tarif sama besar dengan produk rokok konvensional.

“Semua proposal ini akan menyebarkan informasi yang salah dan kesalahan konsep diantara para perokok. Hal ini akan mencegah perokok konvensional untuk beralih ke alternatif vape, yang menurut beberapa penelitian terbukti lebih sehat,” imbuh Dr. Forsalinos.

Menurut beberapa penelitian, vape adalah alternatif termurah untuk menghentikan kebiasan merokok. Penelitian yang dilakukan oleh Public Health England (PHE) menemukan bahwa vape 95% lebih aman dari rokok konvensional. Penggunaan rokok elektrik dinilai bisa mengurangi jumlah perokok dewasa dan anak muda.

(via Vaping Post)