Elf Bar dan Lost Mary Keluarkan Produk Baru untuk Bertahan dari Larangan Inggris

By Ardha Franstiya | News | Selasa, 23 April 2024

Vapemagz – Merek ternama paling populer di Inggris, Elf Bar dan Lost Mary akan memproduksi produk vape sekali pakai versi terbaru yang dapat digunakan kembali.

Hal tersebut menyusul rencana pemerintah membatasi peredaran atau penjualan vape sekali pakai lewat Rancangan Undang-Undang (RUU) Tembakau dan Vape.

Melansir BBC, Senin (22/4/2024), Elf Bar dan Lost Mary terus berkomitmen menyediakan alat bantu untuk perokok agar berhenti dari kebiasaan merokoknya.

Salah satu distributor utama Elf Bar dan Lost Mary di Inggris, Green Fun Alliance melaporkan bahwa trafik penjualan vape sekali pakai semakin meningkat hampir tiga kali lipat menjadi £117,3 juta dalam periode 31 Januari 2023 hingga tahun ini.

Green Fun Alliance mengatakan bahwa pelarangan atau pembatasan vape sekali pakai akan berdampak buruk pada penjualan dan profitabilitas.

“Namun, manajemen telah mempersiapkan hal ini dan siap untuk mengalihkan bisnis mereka ke penjualan eksklusif vape non-sekali pakai dan produk terkait,” ujar pihak dari Green Fun Alliance, mengutip BBC.

Dalam 12 bulan terakhir, Elf Bar dan Lost Mary telah meluncurkan produk vape sekali pakai versi open system yang bisa digunakan kembali.

Menurut laporan BBC, perbedaan utamanya adalah e-liquid yang mengandung nikotin hadir dalam cartridge yang dapat diganti, dan port USB di bagian bawah memungkinkan baterai untuk di-charger. Artinya device vape bisa digunakan kembali.

Elf Bar dan Lost Mary versi sekali pakai di sebelah kiri, versi baru yang dapat digunakan kembali di sebelah kanan. (Dok. BBC)

Juru bicara Elf Bar mengatakan, “Kami terus mendiversifikasi lini produk kami dengan menyediakan alternatif yang layak terhadap perangkat sekali pakai, memenuhi permintaan akan alat pengurangan dampak buruk yang membantu jutaan orang dewasa (untuk berhenti merokok).”

Namun di sisi lain, para kritikus berpendapat bahwa vape baru tidak akan memberikan manfaat lingkungan seperti yang diharapkan dari pelarangan tersebut.

Seorang juru bicara mengatakan: “Larangan terhadap vape sekali pakai harus memastikan bahwa definisi vape sekali pakai sudah ditetapkan, dan menghindari potensi bagi produsen untuk mengeksploitasi celah, termasuk produsen menambahkan port USB ke vape sekali pakai untuk melewati pembatasan ini.”

Scott Butler, direktur eksekutif Material Focus, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan untuk menangani limbah listrik, mencatat tren peningkatan vape yang menggunakan pod. “Peralihan ini mungkin mempunyai dampak lingkungan yang kecil karena barang-barang tersebut masih berharga murah dan mudah dibuang,” katanya.

Comments

Comments are closed.