Ditjen PFM: Pemerintah Berikan BST Kepada Warga Tionghoa Tangerang, Jangan Untuk Beli Rokok

By Bayu Nugroho | News | Sabtu, 13 Februari 2021

Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Bersamaan dengan hari perayaan ini pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan Bantuan Sosial Tunai (BST) melalui PT Pos Indonesia (persero).

Sasaran utama Kemensos adalah warga Tionghoa yang berlokasi di kota Tangerang yang turut terdampak pandemi Covid-19. Kemensos memberikan BST senilai Rp 300 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah terdata oleh Kemensos. Ditargetkan bantuan ini akan disebar kepada 10 Juta KPM seluruh Indonesia.

Selama penyerahannya Kemensos menyerahkan BST tersebut melalui PT Pos Indonesia (persero). Penyerahan bantuan yang dikirim dipastikan tepat sasaran dan tidak ada potongan. Penyaluran BST dilakukan melalui komunitas dan diantar langsung ke rumah KPM (door to door) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Alfin Setiawan, seorang koordinator juru bayar Pos Indonesia Tangerang, yang bertugas meyalurkan BST di wilayah Neglasari, Benda, dan Pinang. Ia memastikan BST dikirimkan dan diterima langsung oleh KPM.

Renjana Pictures / Febri
Sujati, KPM warga Kelurahan Kedaung Baru, Kota Tangerang penerima bantuan BST.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama berpesan semoga bantuan sosial tunai bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Diharap bantuan ini dipergunakan membeli kebutuhan pokok, jangan untuk membeli rokok, apalagi minuman keras, dan barang barang lainnya yang tidak bermanfaat.

Di tempat lain, Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia, Charles Sitorus, menegaskan komitmen Pos Indonesia untuk memastikan seluruh penyaluran BST dilakukan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah. Tentu tujuannya untuk mencegah penyebaran dan naiknya angka kasus positif Covid-19.

Sepanjang 2020, sebanyak 97 persen KPM telah menerima BST yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia di seluruh wilayah hingga pelosok Nusantara. Pada 2021, diharapkan bisa mencapai 100 persen.

(Via Medcom)

Comments

Comments are closed.