Digugat Sekolah San Diego, JUUL Komit Jauhkan Produk dari Pelajar

By Vapemagz | News | Jumat, 10 Januari 2020

Distrik Sekolah Bersatu San Diego (San Diego Unified School District) menuntut JUUL Labs, raksasa di industri rokok elektronik, karena peran perusahaan dalam mempengaruhi tren vaping (JUUL-ing) di kalangan anak-anak. Mereka mengatakan vaping menjadi fenomena yang mengkhawatirkan dan telah mengganggu pembelajaran di sekolah-sekolah di seluruh distrik.

Distrik San Diego menjadi yang terbaru setelah beberapa distrik lainnya telah mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan. Distrik Los Angeles Unified School mengajukan gugatan serupa di bulan Oktober. Distrik di Glendale, Compton dan Anaheim juga telah mengajukan gugatan.

Seperti gugatan lainnya, tuntutan San Diego meliputi kompensasi yang tidak ditentukan atas kerugian finansial yang diderita akibat penyakit terkait vaping, koordinasi program penjangkauan dan pendidikan tentang risiko kesehatan akibat vaping, serta tindakan penegakan hukum.

“Distrik kami ingin mendidik siswa di lingkungan yang sehat dan aman. Tuntutan ini meminta JUUL bertanggung jawab atas praktik pemasaran yang berbahaya dan produk yang tidak aman,” kata perwakilan San Diego Unified, Cindy Marten seperti dilansir dari LA Times.

Data dari San Diego Unified mengungkapkan sekitar 4 persen siswa kelas tujuh dan 7 persen siswa kelas 11 melaporkan telah menggunakan alat vaping dalam 30 hari sebelum disurvei. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC) juga telah mengaitkan vaping dengan 2.561 kasus penyakit paru-paru misterius selama enam bulan terakhir.

Getty Images
Penggunaan JUUL marak di kalangan remaja dan pelajar.

Setidaknya 55 orang telah meninggal sejak wabah dimulai. Penyakit ini ditandai oleh nyeri dada, sesak napas, dan muntah, dan sebagian besar menyerang kaum muda. Sebagian besar kasus, hampir 80 persen, melibatkan pengguna rokok elektrik yang lebih muda dari 35 tahun, dan 16 persen lebih muda dari 18.

CDC mengungkap wabah penyakit yang disebut EVALI itu umumnya disebabkan karena penggunaan produk ganja (THC Vaping) dan kandungan vitamin E asetat.

Sementara itu, juru bicara JUUL Labs mengatakan perusahaan tetap fokus pada upaya untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, dengan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memerangi penggunaan di bawah umur.

JUUL menegaskan bahwa produknya bertujuan untuk membantu perokok dewasa beralih dari rokok. Perusahaan baru-baru ini berhenti menjual beberapa rasa pod rokok, termasuk mint, dan menangguhkan semua iklan di AS.

Para kritikus berpendapat bahwa beberapa pod rasa perusahaan tersebut sangat menarik bagi para pengguna remaja. Teknik periklanannya seperti mempekerjakan influencer di media sosial juga dianggap sengaja untuk memasarkan produk ke remaja.

“Basis pelanggan kami adalah 1 miliar perokok dewasa di dunia. Kami tidak bermaksud menarik pengguna di bawah umur,” kata juru bicara JUUL Ted Kwong.

JUUL Labs memasuki industri rokok elektrik pada tahun 2015, dan sekarang menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar.

(Via LA Times)

Comments

Comments are closed.