Upaya JUUL Labs untuk melebarkan sayapnya di pasar Amerika Serikat kembali mendapat rintangan. Badan Administrasi Makanan dan Obat-Obatan Amerika Serikat (Food and Drug Administration atau FDA) menginvestigasi materi iklan promosi Juul yang diduga menargetkan kalangan remaja. FDA bergerak cepat setelah pengakuan dari mantan senior manajer PAX Labs, yang sebelumnya memperkenalkan JUUL ke pasar di tahun 2015.
Mantan manajer yang namanya enggan disebutkan itu mengakui bahwa pada awalnya, JUUL secara spesifik menggunakan model iklan yang berusia minimal 21 tahun. Setelah JUUL masuk ke pasar pada Juni 2015, perusahaan menyadari para remaja terpengaruh untuk menggunakan JUUL. Produk ini semakin terkenal di kalangan remaja, setelah para remaja mengunggah foto mereka ke sosial media saat ber-juuling.
Komentar dari Jaksa Agung Negara Bagian Massachusetts, Maura Healey membuat situasi semakin memanas. Anggota Partai Demokrat ini menuding JUUL hanya berupaya mengeksploitasi pasar remaja. “Menurut perspektif kami, mereka tidak berniat membantu para perokok dewasa untuk berhenti merokok. Setelah membuat anak-anak mulai vaping, mereka berhasil menjadikan mereka konsumen serta mencetak uang,” ujar Healey.
Menanggapi hal ini, melalui akun twitternya, JUUL menyatakan siap kooperatif dengan penyelidikan FDA. “JUUL Labs mengapresiasi usaha FDA untuk mencegah pemasaran produk langsung ke anak-anak. Selagi kami berupaya untuk membantu perokok dewasa beralih ke produk yang relatif aman, kami memastikan komitmen kami untuk mencegah penggunaan produk vapor untuk anak di bawah umur,” ujar Ashley Gould, Chief Administrative Officer JUUL Labs.
Untuk itu, JUUL ingin ikut serta bersama pmbuat kebijakan, regulator, pimpinan komunitas dan pihak-pihak lainnya untuk menjadi bagian dari solusi mencegah rokok elektrik jatuh ke tangan anak-anak muda. JUUL sendiri sudah mengubah materi iklan, seperti mengganti model iklan menjadi yang berusia minimal 35 tahun. Bahkan mulai pertengahan 2017, JUUL mulai menggunakan para perokok yang beralih ke vaping sebagai materi iklannya.
Selain itu, beberapa nama produk juga dirubah menjadi sederhana, seperti creme dan cucumber, ketimbang menggunakan istilah yang menarik perhatian remaja seperti instead creme brulee atau cool cucumber. JUUL juga menaikkan batas umur mininum untuk membeli produk, dari 18 menjadi 21 tahun. Merupakan tindakan ilegal apabila membeli atau menjual produk ke anak-anak di bawah batasan umur.
JUUL memang saat ini menguasai pasar rokok elektrik di Amerika Serikat. Menurut data dari Nielsen, saat ini JUUL menguasi 72 persen pangsa pasar AS. Perusahaan yang dirintis pada 2015 itu kini ditaksir memiliki nilai US$16 miliar.
(Via NY Times)
Comments