Dianggap Sengaja Sasar Pasar Remaja, JUUL Digugat di Pengadilan Federal Philadelphia

By Vapemagz | News | Senin, 10 September 2018

Produsen rokok elektrik Juul telah digugat di pengadilan federal Philadelphia oleh pengguna yang menganggap perusahaan telah melanggar undang-undang perlindungan konsumen, terlibat dalam pemasaran palsu dan gagal memberi peringatan tentang tingkat nikotin yang dihasilkan produk. Laporan gugatan kelas kelompok diajukan pada 31 Agustus atas nama empat penggugat dan yang lainnya di Pennsylvania dan New Jersey.

Para penggugat menuntun ganti rugi keuangan dan meminta Juul untuk mengubah pemasaran dan produknya. “Kami menerima keluhan dari banyak negara bagian. Orang-orang mencoba menghubungi kami dari segala penjuru,” kata Russell Paul, pengacara yang mewakili para penggugat.

Sekadar informasi, gugatan serupa sempat diajukan di New York pada bulan Juli lalu. Gugatan di Philadelphia ini menuduh langkah pemasaran perusahaan di media sosial yang sering dikunjungi oleh anak-anak seperti Twitter, Instagram dan Facebook. Penggugat mengklaim bahwa perusahaan sadar kaum muda sering mendiskusikan dan mempromosikan produk Juul melalui penggunaan hashtag dan komentar untuk kampanye iklan di media sosial.

“Anak-anak mengunakan Juul di kelas dengan mudahnya. Orang tua bahkan tidak sadar anak-anak mereka menggunakan produk itu,” kata Aaron J. Freiwald, salah satu pengacara yang mewakili para penggugat. Desain Juul yang memiliki bentuk seperti flash drive komputer, membuatnya mudah disembunyikan.

Boston Globe/Getty Images
Bentuk Juul yang menyerupai flash drive membuat para siswa bisa menyembunyikannya dari orang tua.

Salah satu penggugat, David Lechtzin, adalah siswa SMA berusia 17 tahun di Huntingdon Valley. Dirinya mengaku diperkenalkan Juul di sebuah pesta. Dia melihat posting Instagram yang menggambarkan pengguna Juul sangat keren. Lechtzin mengklaim bahwa ketika dia pertama kali mulai menggunakan Juul, dia tidak mengetahui kandungan nikotin yang terkandung di dalamnya.

Lechtzin mengaku dirinya kecanduan Juul dan setidaknya menggunakan empat Pood dalam seminggu. Penggugat lainnya, David Masessa dari Chatham, New Jersey mengaku menggunakan Juul pada tahun 2015 dalam upaya untuk berhenti merokok. Masessa sekarang mengaku kecanduan menggunakan Juul dan menggunakan satu pod setiap dua hingga empat hari.

Sementara itu, pihak tergugat mengaku gugatan tersebut tidak tepat. “JUUL Labs tidak percaya bahwa kasus ini pantas naik ke pengadilan dan akan membela nama baik kami demi keadilan,” kata Victoria Davis, juru bicara JUUL Labs. Juul baru-baru ini memberikan keterangan di surat kabar, termasuk The Inquirer, yang menyatakan bahwa produknya ditujukan untuk orang dewasa.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu lahir dari Pax Labs, yang juga disebut dalam gugatan. Perusahaan ini didirikan pada 2007 oleh dua mahasiswa desain Stanford University dan saat ini penggunaan produknya sangat meroket. Menurut laporan Bloomberg pada bulan Juni, Juul menguasai sekitar 68 persen pasar rokok elektrik AS dan saat ini bernilai USD 15 miliar.

(Via Philly)

 

Comments

Comments are closed.