Dianggap Menghasut Remaja untuk Vaping, Politisi Kanada Meminta Maaf

By Vapemagz | News | Selasa, 25 September 2018

Politisi dari Aliansi Rakyat Kanada (People’s Alliance), Heather Collins meminta maaf kepada para pelajar dan masyarakat Riverview, New Brunswick. Sebelumnya, dalam sebuah debat calon legislatif daerah dengan kandidat dari partai Liberal dan Progressive Conservative, Collins mengeluarkan komentar yang dianggap menghasut pelajar untuk vaping.

Saat itu, di depan para siswa Riverview High School, Collins mengakui dirinya adalah seorang mantan perokok yang kini beralih ke vaping. “Saya seorang vapers. Jangan lakukan itu lagi. Saya seorang perokok yang mencoba untuk berhenti. Tapi kalian tahu, vaping sajalah,” ujarnya.

Collins mengklarifikasi pernyataannya. Menurutnya, dia tidak bermaksud untuk mengajak pelajar untuk vaping. “Saya meminta maaf. Saya tidak bermaksud menganjurkan anak-anak untuk merokok atau vaping,” katanya Jumat (21/09/2018).

“Saya bilang saya seorang mantan perokok yang kini beralih ke vaping, dan yang saya ingin katakan adalah ‘saya vaping sajalah (pilih vaping ketimbang merokok)’. Tapi mungkin yang saya katakan adalah ‘vaping sajalah (silahkan vaping)’,” kata Collins menjelaskan.

Pernyataan Collins saat itu disambut meriah oleh para pelajar. Beberapa siswa menjadikan pernyataan tersebut sebagai legitimasi untuk vaping. Beberapa diantaranya menjadikan pernyataan Collins sebagai bahan ejekan.

Callum Smith/Global News
Kandidat legislatif daerah New Brunswick, Heather Collins.

Sementara itu, kandidat dari partai Liberal, Brent Mazerolle menyanggah pernyataan Collins. “Saya ingin mengambil kesempatan berbicara kepada kalian. Saya tidak peduli anda memilih saya atau tidak. Selagi anda disini, tolong berhenti vaping demi kebaikan anda,” ujarnya.

Collins mengatakan banyak yang berkomentar atas perkataanya tersebut. Khususnya setelah komentarnya menjadi viral. Beberapa ada yang membela dirinya, beberapa ada yang mempertanyakan mengapa dirinya mengucapkan pernyataan kontroversial tersebut. Pemimpin Aliansi Rakyat, Kris Austin menolak untuk merespon komentar rekan separtainya.

Sekadar informasi, para pelajar di New Brunswick dilarang untuk merokok atau vaping jenis apapun. Menurut aturan Departemen Kesehatan setempat, pelajar harus berusia minimal 19 tahun untuk membeli rokok elektrik dan produk vapor lainnya. Collins pun mengakui dirinya setuju akan risiko dari vaping. “Meski belum terbukti 100 persen betul, tentu saja ada risiko kesehatan dari vaping,” ujarnya.

(Via Global News)

Comments

Comments are closed.