Dewan Kota Baltimore Mengusulkan Pajak 30 Persen Untuk Rokok Elektrik

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 6 Januari 2021

Anirban Basu, Ekonom dan CEO Sage Policy Group, mengungkapkan bahwa pajak tembakau akan menghasilkan jutaan dollar setiap tahunnya untuk kota Baltimore. “Gagasannya disini adalah hal ini akan menghasilkan beberapa juta dolar setahun, namun ini bukan solusi atas permasalahan kota,” kata Basu.

Namun, Brandon Scott, presiden Dewan Kota dan calon dari Partai Demokrat, beserta pendukung lain bersikeras untuk pengesahan pajak 30 persen atas distribusi produk vape akan meraup keuntungan kesehatan.

“Jika kami tidak dapat melarang mereka, kami yakin dapat mengenakan pajak kepada mereka,” kata Scott. Di sisi lain, pakar pengurangan dampak buruk tembakau dan pendukung vape percaya bahwa tindakan tersebut sebenarnya kontraproduktif bagi kesehatan masyarakat.

“Memajaki produk vape seperti rokok tembakau misalnya merupakan langkah yang salah. Meningkatkan harga produk akan berpotensi membuat orang enggan beralih ke produk alternatif nikotin lainnya,” kata Alex Clark, CEO Consumer Advocates for Smoke Free Alternatives Association (CASAA).

Getty Images
Sejalan dengan argumen Clark, sebuah studi baru-baru ini dari Minnesota menemukan bahwa peningkatan pajak atas produk vape tidak hanya menyebabkan peningkatan penggunaan tembakau, tetapi juga pada penurunan tingkat berhenti merokok.

“Sebuah studi dari Minnesota untuk melihat dampak dari pajak vape pada peningkatan merokok menemukan bahwa, pajak produk vape menyebabkan peningkatan penggunaan tembakau 8,1 persen dan penurunan merokok sebesar 1,4 persen. Dari studi tersebut disimpulkan bahwa jika produk vape tidak dikenakan pajak, maka akan ada 32.400 orang dewasa yang akan berhenti merokok,” jelas Canadian Vaping Association (CVA) tahun lalu.

(Via Fox Baltimore)

Comments

Comments are closed.