Departemen Pendidikan Filipina Mendukung Peraturan Vaping Untuk Pelajar

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 6 April 2021

Department of Education (DepEd) Filipina telah menyatakan dukungannya terhadap tindakan yang lebih ketat pada Electronic Nicotine Delivery Systems (ENDS) dan Electronic Non-Nicotine Delivery Systems (ENNDS).

“Terkait pencegahan penggunaan narkoba, pendidikan saja tidak cukup. Di kelas mereka, kami mengajari siswa kami cara menolak zat berbahaya. Di luar kelas ini, kami memerlukan kebijakan dan struktur yang akan membantu memperkuat peningkatan kesehatan pelajar kami,” tulis Sekretaris Leonor Magtolis Briones dalam pernyataan dukungannya. Surat itu dirilis selama audiensi publik tentang ketentuan Vaporized Nicotine Products Regulation Act, menurut catatan pers.

Sidang Senat membahas peraturan tentang batasan usia, perdagangan online, dan rasa produk. Saat ini, produk vaping dan produk Heated Tobacco Product (HTP) sudah diatur dalam Republic Act 11467 (RA 11467), yang ditandatangani oleh Presiden Rodrigo Roa Duterte pada Januari 2020.

Zappi
Hasil survei PPS menunjukkan bahwa alasan utama penggunaan vape di kalangan pelajar adalah mudahnya mendapatkan secara online (32 persen), banyaknya pilihan rasa (22 persen), dan keyakinan bahwa vape lebih aman daripada rokok tembakau (17 persen).

Berdasarkan RA 11467, menjual produk vape dan HTP kepada orang yang berusia di bawah 21 tahun dilarang. Namun, atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Filipina kemudian batasan usia minimum menjadi 18 tahun.

“Ini adalah bentuk perhatian kami di DepEd. Sebelum pandemi, Philippine Pediatric Society (PPS) telah berkoordinasi dengan kami untuk mengeksplorasi penggunaan produk vape di antara Kelas 7 hingga 9. Hasil menunjukkan bahwa 6,7 ​​persen dari 11.500 peserta didik yang disurvei telah mencoba dan sedang menggunakan vape,” kata Briones.

(Via GOVPH)

Comments

Comments are closed.