Penyelidik dan Departemen Layanan Kesehatan Texas tengah menyelidiki seorang remaja tewas yang diduga karena menggunakan perangkat vaping.
Beberapa remaja lain juga mengalami gejala batuk, sesak napas, kelelahan, mual, muntah dan diare setelah meggunakan perangkat vaping. Sebagai bahan penyelidikan Pejabat Kesehatan setempat meminta para remaja ini untuk menyimpan likuid yang mereka gunakan untuk pengujian di laboratorium.
Saat ini Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga terlibat dalam penyelidikan hampir 100 kemungkinan kasus penyakit paru-paru parah terkait dengan vaping yang dilaporkan di 14 negara sejak bulan Juni lalu. Lain hal dengan Food and Drug Administration (FDA) yang sedang mencari hubungan antara penggunaan rokok elektrik dan risiko kejang.
Sayangnya dengan munculnya ratusan rokok elektrik yang beredar di pasaran dan informasi yang salah membuat sebagian besar dokter dibiarkan dalam ketidaktahuan fakta di balik positif dari rokok elektrik. Vaping tampaknya menjadi benang merah di antara banyak kasus.
“Kita dapat mengatakan apa yang kita ketahui dalam kedokteran, karena kita memiliki penelitian yang kuat selama bertahun-tahun tentang apa yang kita rekomendasikan,” kata Dr. Andrew Shakespeare, ahli pulmonologi di Covenant Medical Group.
(Via KXAN)
Comments