Dengan Produk Tembakau Alternatif, Indonesia Bisa Ciptakan Ekonomi Baru

By Bayu Nugroho | News | Senin, 5 Agustus 2019

Industri rokok elektrik atau vape makin meluas di Indonesia. Banyak pemain usaha baru yang mencoba peruntungan di industri ini. Tentu dengan berkembangnya industri ini, diharapkan bisa menghasilkan sumber ekonomi baru, khususnya di daerah yang bisa menarik lapangan kerja baru.

“Tidak hanya vape, kali ini pasar rokok elektrik Indonesia juga diramaikan dengan produk tembakau lainnya seperti HnB (Heat-not-Burn). Vape dan HnB tidak ada asap, karena tidak ada pembakaran. Yang ada adalah aerosol atau uap. Pembakaran (rokok) ini biang kerok karena mengandung bahan kimia yang orang tidak tahu,” kata Dimasz Jeremia, Pembina Asosiasi Vaper Indonesia (AVI), Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Meskipun sama-sama mengandung nikotin, perbedaan terbesar dalam rokok elektrik dengan rokok konvensional adalah cara kerja penggunaannya. Rokok konvensional penggunaannya dengan cara dibakar yang bisa mencapai titik panas maksimal hingga 350 derajat Celcius. Karena proses pembakaran inilah menghasilkan zat karbon monoksida dan zat karsigonen lainnya seperti TAR.

The Comfiest Bali Vape Store
Lewat ekonomi baru ini membuka kesempatan masyarakat ciptakan lapangan kerja baru.

Lain halnya dengan rokok elektrik, cara penggunaannya hanya dengan memanaskan cairan likuid nikotin lewat atomizer. Dengan cara pemanasan seperti ini, otomatis menghilangkan berbagai zat merugikan seperti yang terdapat di rokok konvensional yang tentu lebih baik dari segi kesehatan.

“Rokok elektrik dan produk tembakau HnB merupakan salah satu alternatif bagi perokok untuk beralih dari rokok konvensional. Dari sisi risiko, rokok elektrik dan produk tembakau HnB tidak sebesar rokok,” tutup Dimasz.

(Via Liputan6)

Comments

Comments are closed.