Debut Film Badan Amal Kanker Ingin Memerangi Misinformasi Vaping

By Bayu Nugroho | News | Minggu, 14 Maret 2021

Sebuah film baru diluncurkan oleh badan amal kanker Yorkshire ingin membalikkan keraguan yang berkembang seputar vaping. Kelompok tersebut mengatakan bahwa informasi yang salah menghambat upaya untuk menyelamatkan nyawa.

Film dokumenter berdurasi 30 menit “Vaping Demystified” itu diproduksi oleh Yorkshire Cancer Research (YCR) dan diluncurkan pada No Smoking Day (10 Maret). Film ini menampilkan wawancara dengan beberapa ahli pengurangan dampak buruk tembakau dengan harapan dapat memperbaiki kebohongan seputar produk vape.

Film ini menyoroti dampak pemberitaan media yang negatif, ketika masyarakat umum memberikan pendapat mereka tentang vape. Banyak yang berpikir bahwa itu seburuk atau lebih buruk daripada merokok, yang sepenuhnya salah. Film tersebut menjelaskan bahwa banyak orang tidak mengetahui studi ilmiah inovatif yang melibatkan vaping.

Martin Dockrell, pemimpin kontrol tembakau untuk Public Health England (PHE), misalnya, membahas studi PHE yang menemukan vaping 95 persen lebih aman daripada merokok. “Kami telah mengikuti bukti tentang vaping seiring perkembangannya. Semakin jelas bahwa vaping jauh lebih aman dari merokok dan mungkin dua kali lebih efektif dari obat-obatan berlisensi untuk membantu perokok berhenti,” kata Dockrell dalam film tersebut.

Yorkshire Cancer Research
Stuart Griffiths, Direktur Penelitian YCR: “Kami tidak melihat satu pun cedera akibat vaping yang ditampilkan faktanya di AS. Ada banyak liputan tetapi kebenaran tidak pernah muncul, mereka telah merusak produk konsumen.”

Film tersebut merinci studi tambahan yang menunjukkan peningkatan kepercayaan terhadap vaping, dengan proporsi mereka yang menganggapnya lebih aman daripada rokok. Pada 2019, cidera paru-paru terkait vaping atau E-cigarette or Vaping Use-Associated Lung Injury (EVALI) menjadi berita utama secara global.

Kasus EVALI banyak ditemukan dari peredaran vape THC di pasar gelap, dimana mengandung vitamin E asetat, dan tidak ada hubungannya dengan vape seperti yang diklaim oleh banyak laporan media.

(Via Yorkshire Cancer Research)

Comments

Comments are closed.