Virus korona baru atau Covid-19 turut berimbas pada stok persediaan vape di Islandia. Seperti diberitakan Grapevine, salah satu toko di Islandia menyatakan persediaan produk vapor mereka akan terjual habis dalam waktu dua minggu jika situasi ini tidak berubah.
Direktorat Kesehatan setempat menyatakan pengiriman pesananan barang dari China ke Islandia sudah aman dan tidak bermasalah. Sayangnya pabrik-pabrik yang membuat barang-barang tersebut kekurangan stok atau dalam beberapa kasus ditutup sementara untuk bisnis.
Halldor Bjoern Hansen manajer Drekinn Vape Shop mengatakan para pemasok sempat meminta maaf karena banyak karyawan pabrik yang masih belum kembali bekerja. Hal ini memaksa mereka menunda pengiriman.
“Semua toko mulai kekurangan pasokan. Dalam dua minggu, beberapa toko akan kehabisan produk-produk mereka yang paling populer,” kata Hansen.
Hansen mengatakan keadaan ini tidak akan berubah dalam waktu dekat. Hal ini memaksa komunitas vaping Islandia berada dalam situasi ketidakpastian. Kendati sebagian besar likuid vape berasal dari Amerika Serikat dan Inggris, para pelaku industri vape berharap untuk membeli coil baru dan perangkat keras lainnya yang persediannya mulai habis.
“Itu tergantung pada stok yang dimiliki setiap toko. Tapi tidak ada pengiriman stok baru yang akan tiba sampai wabah virus korona ini mereda,” katanya.
Virus korona sendiri belum mengakibatkan korban secara langsung di Islandia. Meski demikian Departemen Perlindungan Sipil dan Manajemen Darurat telah mengeluarkan peringatan “keadaan ketidakpastian” atas situasi tersebut.
(Via Grapevine)
Comments