Dampak pandemi Covid-19 perlahan menggerogoti ekonomi dunia, tak terkecuali negara Indonesia. Bahkan kemarin Indonesia resmi masuk dalam status resesi, hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi minus 3,49 persen.
Salah satu perusahaan rokok lokal PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bahkan berani membeberkan data laba bersih pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2020 sebesar Rp 5,65 triliun, turun 22 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,24 triliun di tengah pandemi Covid-19.
Bila melihat data detail laporan keuangan per kuartal III-2020, koreksi laba bersih terjadi justru ketika pendapatan perusahaan naik menjadi Rp 83,38 triliun, naik 2,03 pesen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 81,72 triliun. Perusahaan mencatatkan penurunan beban usaha menjadi Rp 5,54 triliun dari sebelumnya Rp 5,76 triliun dan penurunan tajam beban lainnya menjadi hanya Rp 2,61 miliar dari sebelumnya Rp 22,71 miliar.
Total aset per September mencapai Rp 76,93 triliun, turun dari Desember 2019 yakni sebesar Rp 78,65 triliun dengan kas dan setara kas Rp 5,56 triliun, naik dari Desember 2019 yakni Rp 3,57 triliun. Kewajiban perusahaan mencapai Rp 20,35 triliun dari Desember 2019 yakni Rp 27,72 triliun dan ekuitas Rp 76,93 triliun, turun dari Desember 2019 yakni Rp 78,65 triliun.
Heru Budiman, Corporate Secretary Gudang Garam, menjelaskan bahwa tidak ada pemotongan gaji karyawan. Selama pelaksanaan PSBB dan dalam rangka upaya pelaksanaan social distancing, sebagian karyawan diizinkan untuk bekerja dari rumah secara bergiliran. Perseroan terus berupaya memastikan kepatuhan terhadap protokol-protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan dan World Health Organization (WHO).
(Via CNBC Indonesia)
Comments