Direktur Vape Business Ireland (VBI) Michael Kenneally berharap pemerintah Irlandia tidak terburu-buru mengenakan cukai pada produk vape di tahun 2019. VBI selaku asosiasi dagang vaping terbesar di Irlandia berharap pemerintah bersedia melakukan debat terbuka untuk menemukan solusi ideal.

Laporan yang dibuat oleh Public Health England (PHE) tahun 2015 mengemukakan bahwa Vape 95 persen lebih aman dari rokok konvensional. Survei kesehatan di Irlandia (Healthy Ireland Survey) pada tahun 2017 juga menemukan bahwa 37 persen perokok yang sukses berhenti merokok berhasil karena beralih ke vaping.

Pasar vaping saat ini menjadi salah satu sektor yang berkembang dengan pesat. Tiap anggota VBI diperkirakan mempekerjakan 300 orang pekerja langsung serta masih banyak lagi pekerja tidak langsung.

(Vape Business Ireland/Twitter)
Survei kesehatan di Irlandia tahun 2017 menemukan bahwa 37% perokok yang sukses berhenti merokok berhasil karena beralih ke vaping.

VBI berharap pemerintah Irlandia tak langsung memasukan cukai vape kedalam target pendapatan perpajakan dalam APBN 2019. Mengenakan cukai rokok diperkirakan hanya akan menguntungkan para penjual online tak resmi yang berada di luar yurisdiksi pajak pemerintah. Sekadar informasi, penjual online tak resmi saat ini diperkirakan menguasai 70% pangsa pasar penjualan vape Irlandia.

“Produk vapor seharusnya dirangkul dan didukung, bukan dikenakan pajak dan ditempatkan sama dengan rokok. Mengenakan cukai pada produk vapor bisa menggagalkan target Negara untuk bebas rokok di tahun 2025,” ujar Kenneally.

Menurut survei Departemen Kesehatan Irlandia tahun 2017, ada sekitar 150.000 vapers dewasa di Irlandia dimana 99%-nya adalah mantan perokok. Irlandia sendiri menargetkan pada tahun 2025 jumlah perokok aktif di negara tersebut maksimal tinggal 5%.

Kesadaran akan kesehatan dan perkembangan teknologi menjadi salah satu pendorong pertumbuhan pasar produk vapor. Diperkirakan pada tahun 2023, pasar produk vapor secara global akan melewati nilai EUR 43 miliar.

(Via Irishexaminer)