CISDI: Pengendalian Tembakau di Indonesia Masih Belum Maksimal

By Bayu Nugroho | News | Sabtu, 19 Juni 2021

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) merilis riset yang membuktikan pengendalian tembakau di Indonesia masih belum maksimal. Di Indonesia beban kesehatan yang ditimbulkan dari tidak efektifnya pengendalian tembakau semakin tinggi.

Senior Advisor Gender and Youth for the Director-General di WHO sekaligus Founder CISDI Diah Saminarsih mengatakan pemerintah harusnya memprioritaskan simplifikasi struktur tarif cukai hasil tembakau. Selain itu, pelayanan kesehatan primer dan mekanisme jaminan kesehatan nasional turut juga menjadi prioritas.

Roberta Dupuis / UIC
Frank J Chaloupka: “Indonesia seharusnya bisa terapkan simplifikasi pada sistem tarif cukai hasil tembakau untuk membuat pengendalian menjadi lebih efektif.”

Direktur Tobbaconomics sekaligus Peneliti dari University of Illinois di Chicago Frank J Chaloupka mengungkapkan beban kesehatan global terkait rokok cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah sistem struktur tarif cukai hasil tembakau yang masih belum efektif.

“Indonesia merupakan salah satu negara dengan sistem tarif cukai tembakau yang paling rumit dan kompleks di dunia, ini yang membuat kebijakan cukainya tidak pernah efektif dalam mengurangi tingkat konsumsi rokok,” kata Chaloupka.

(Via Medcom)

Comments

Comments are closed.