JUUL Labs Inc akan memangkas hampir USD1 miliar dalam biaya tahun depan. Hallini diungkapkan oleh pejabat perusahaan pada Selasa (12/11/2019), ketika Chief Executive Officer (CEO) JUUL Labs yang baru, K.C. Crosthwaite mencoba untuk mengikuti aturan rokok elektrik yang ketat.
K.C. Crosthwaite, mantan eksekutif di pemegang saham utama JUUL, Altria sedang berupaya memperbaiki citra publik perusahaan yang hancur dan menyusutnya valuasi ketika langkah regulasi tentang vaping mengancam untuk menghentikan industri yang sedang tumbuh dengan cepat.
Pejabat itu juga mengatakan JUUL akan memangkas sekitar 650 pekerja, atau 16 persen dari 4.051 tenaga kerjanya, mulai Selasa. Perusahaan sebelumnya mengatakan akan memangkas 10-15 persen dari tenaga kerjanya pada akhir tahun ini.
“Ketika kategori vape mengalami kemunduran yang diperlukan, reorganisasi ini akan membantu JUUL Labs fokus pada pengurangan penggunaan di bawah umur, investasi dalam penelitian ilmiah, dan menciptakan teknologi baru,” kata Crosthwaite dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan ke Reuters, Selasa (12/11).
Pemotongan biaya akan berdampak pada anggaran pemasaran JUUL dan merupakan upaya terbaru oleh Crosthwaite, yang bulan lalu mengubah susunan manajemen puncak perusahaan yang berbasis di San Francisco.
Pada bulan Oktober, Altria yang juga merupakan pembuat rokok Marlboro dan memiliki 35 persen saham di JUUL, menurunkan nilai investasinya sebesar USD4,5 miliar. Hal ini turut memangkas valuasi nilai saham JUUL sebesar sepertiga menjadi sekitar USD24 miliar.
Pada hari Senin (11/11/2019), Presiden Donald Trump mengatakan dia akan bertemu dengan perwakilan dari industri rokok elektrik untuk membahas produk vaping rasa yang dilarang dalam upaya untuk mengekang kenaikan tingkat vaping pemuda. Trump telah mengatakan pemerintahannya berencana untuk menaikkan usia minimum secara federal untuk membeli rokok elektrik dari 18 menjadi 21 tahun.
(Via Reuters)
Comments