CEO Altria Howard Willard Resmi Mengundurkan Diri

By Vapemagz | News | Sabtu, 18 April 2020

Chief Executive Officer (CEO) Altria Group Inc, Howard Willard secara resmi mengundurkan diri dari jabatan yang diembannya dalam dua tahun terakhir. Saat ini Willard sedang menjalani masa pemulihan pascadiagnosis positif mengidap virus korona (coronavirus atau COVID-19).

Posisi Willard akan digantikan oleh Kepala Keuangan Billy Gifford yang sudah menjabat pelaksana tugas CEO sejak Willard dinyatakan positif COVID-19 pada Maret lalu. Altria juga mengatakan akan memisahkan peran CEO dan Chairman. Altria menunjuk Thomas Farrell, anggota dewan dan CEO Dominion Energy Inc. untuk mengisi posisi Chairman.

“Tuan Willard membantu menetapkan arah bagi misi Altria untuk memimpin transisi perokok dewasa ke masa depan produk yang tidak mudah terbakar. Pemilihan Billy sebagai CEO berikutnya mencerminkan kepercayaan dewan kepada gaya kepemimpinan yang kolaboratif, pola pikir strategis dan keahlian dalam bidang keuangan serta industri untuk membantu Altria menuju masa depan itu,” kata Farrell.

Willard sendiri sudah bersama dengan Altria selama 30 tahun dan pada Mei 2018 ditunjuk sebagai kepala eksekutif Altria Group Inc. Salah satu keputusannya yang dikenang adalah saat mengakuisisi saham perusahan rintisan (start-up) rokok elektrik, JUUL Labs Inc pada Desember 2018.

WSJ
CEO Altria, Howard Willard.

Willard saat itu mengucurkan investasi senilai USD12,8 miliar. Sayangnya, rentetan tekanan terhadap JUUL khususnya akibat maraknya penggunaan produk oleh kaum muda dan remaja AS juga turut mempengaruhi nilai perusahaan. Saham Altria telah mengalami penurunan sekitar 30 persen selama setahun terakhir. Nilai investasi Altria di JUUL sendiri ditaksir telah menyusut hingga tersisa sepertiganya sektiar USD4,2 miliar pada akhir 2019.

Pada bulan Januari, Willard mengatakan sangat kecewa dengan kinerja investasi JUUL. Dewan Altria memutuskan untuk tidak membayar bonus kepada Willard untuk tahun 2019. Willard juga terlibat dalam pembicaraan merger perusahaan yang gagal dengan Philip Morris International Inc.

Awal bulan ini Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission atau FTC) menuntut Altria untuk melepaskan investasi di JUUL dan menuduh pembuat Marlboro itu melanggar undang-undang antimonopoli federal. Altria mengatakan tidak setuju dengan tuntutan FTC dan akan mempertahankan investasinya.

Sebagai bagian dari kepergian Willard dari posisi CEO, dewan telah setuju untuk membayar Willard pembayaran tunai sebesar USD8,8 juta (sekitar Rp136,4 miliar) sebagai pengganti bonus saham yang diberikan pada tahun 2018 dan 2019 menurut pengarsipan sekuritas. Dia juga akan menerima pembayaran USD537,9 ribu (sekitar Rp8,3 miliar) untuk tahun 2020.

(Via Wall Street Journal)

Comments

Comments are closed.