CDC: “Sudah 5 Orang Meninggal Dan 450 Kasus Terungkap Terkait Vaping”

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 10 September 2019

Centers for Disease Control (CDC) baru saja menginformasikan bahwa tengah menyelidiki 450 kasus infeksi paru-paru terkait vaping yang saat ini makin meresahkan. Total jumlah kematian saat ini sudah mencapai lima orang, tiga orang tambahan telah dikonfirmasi masuk pada hari Jum’at (6/9) di Indiana, Minnesota dan California.

Kasus ini dinilai mengerikan lantaran jumlah penderita meningkat lebih dari dua kali lipat yang sebelumnya hanya 200 kasus yang berhasil terungkap. Sebagai langkah pencegahan, organisasi kesehatan federal, Food and Drug Administration (FDA), dan pejabat negara meminta untuk warga AS untuk menghentikan penggunaan rokok elektrik sementara.

Total saat ini sudah 33 negara bagian AS yang terkena wabah infeksi paru-paru. Beberapa penderita infeksi paru-paru berada di kisaran usia mulai 18-25 tahun yang rata-rata awalnya mengalami gejala pneumonia yang akhirnya teridentifikasi penyakit paru-paru.

NASEM Health and Medicine Division
Mitch Zeller, direktur Pusat Produk Tembakau FDA: “Dari 120 sampel yang telah mereka kumpulkan sejauh ini, tidak semuanya mengandung vitamin E asetat.”

Meski semua pasien penderita penyakit paru-paru mengaku pernah melakukan vaping, namun para pejabat kesehatan dan dokter tidak yakin apakah sebenarnya vaping merupakan penyebab utamanya, mereka hanya melihat vaping hanyalah sebuah tren belaka.

CDC belum berani mengungkapkan hubungan bahan kimia atau zat terkait kasus-kasus ini, karena para pasien menggunakan berbagai produk vaping. Beberapa pasien mengaku menggunakan rokok elektrik dengan kandungan nikotin, sementara yang lain menggunakan likuid ganja.

Saat ini CDC sedang memeriksa tes laboratorium dari pejabat kesehatan negara bagian New York yang menunjukkan vitamin E asetat banyak ditemukan di katrid rokok elektrik ganja yang diajukan pasien untuk pengujian.

(Via People)

Comments

Comments are closed.