CDC Mengatakan Inilah Titik Terendah Perokok Di Amerika, Lalu Mengapa FDA Ingin Menghancurkan Mereka?

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 29 November 2018

Laporan CDC yang baru dirilis dua minggu lalu, entah mengapa seminggu kemudian larangan vaping terjadi. Terjadinya dua tindakan FDA yang terjadi secara bersamaan, dikarenakan Gottlieb mengecam vaping di kalangan remaja yang menyebutkan sebagai “epidemi”. Gottlieb menyadari bahwa tingkat merokok khususnya di Amerika baik untuk remaja maupun orang dewasa berada pada titik terendah sepanjang sejarah.

Pada tanggal 9 November tidak lama setelah pengumuman FDA tentang larangan produk likuid rasa, Editor-in-Chief Steve Forbes menulis Op-Ed di Majalah Forbes. Antivaping Hysteria Is Unhealthy, pada dasarnya artikel ini menyebut FDA dan semua antivaping secara umum tidak perduli.

Karena tidak ada alasan yang rasional, petugas kesehatan dan antiperokok sedang berperang melawan vaping, meskipun jutaan orang telah menemukan itu menjadi satu-satunya cara efektif untuk berhenti merokok. Pengguna mendapatkan kesenangan nikotin sambil menghindari tar dan zat lain dalam rokok yang benar-benar mematikan.

freepik.com
Industri vaping Amerika setidaknya harus mendapatkan sebuah apresiasi, karena mampu menyelamatkan perokok dari ketergantungan rokok tembakau yang mematikan.

Saat ini, hanya 14 persen atau sekitar 34 juta orang dewasa di Amerika yang merokok baik “setiap hari” atau “beberapa hari saja.” Itu adalah penurunan hingga 67 persen sejak hari kelam pada tahun 1965 ketika perusahaan-perusahaan tembakau akan mengiklankan rokok dalam iklan televisi.

Ini juga penurunan tajam sekitar 15,5 persen sejak 2016, tahun ketika vaping baru saja menjadi fenomena internasional. Ini hanyalah beberapa fakta menyenangkan yang diterbitkan oleh CDC, FDA, dan NIC yang mana industri vaping Amerika setidaknya mendapatkan sebuah apresiasi.

(Via Forbes)

Comments

Comments are closed.