CAPHRA Sebut Sayap Perusahaan Milik Miliader Mike Bloomberg Berusaha Gagalkan Undang-undang Tentang Rokok Elektrik di Filipina

By Vape Magz | News | Senin, 20 September 2021

Koalisi Pendukung Pengurangan Dampak Buruk Tembakau Asia Pasifik atau Coalition of Asia Pacific Tobacco Harm Reduction Advocates (CAPHRA) menyoroti propaganda yang diatur oleh salah satu sayap filantropi perusahaan milik miliader Mike Bloomberg, yakni Bloomberg Philanthropies. Pasalnya, sayap perusahaan tersebut dinilai tengah berkonspirasi guna menggalang kekuatan pemuda di Filipina untuk melawan Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait vaping.

Sebelumnya diketahui, pada bulan Mei lalu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Filipina membuat RUU yang dikenal sebagai House Bill 9007, di mana RUU tersebut bertujuan untuk mengatur penjualan serta pembuatan rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan. Selain itu, RUU ini juga dibentuk guna mencegah penjualan rokok elektrik kepada anak di bawah umur.

“Dunia sedang menyaksikan Senat Filipina yang tampaknya akan menyetujui undang-undang vaping paling progresif dan proporsional di Asia Pasifik. Kami berharap negara-negara lain di kawasan ini akan mengikuti jejak mereka,” kata Koordinator Eksekutif CAPHRA, Nancy Loucas dikutip vapingpost.com, Senin (20/9/2021).

Namun, Loucas menambahkan bahwa sayangnya saat ini Bloomberg Philanthropies telah mengganggu dan menyoroti tindakan yang berkaitan dengan RUU tersebut.

Anggota CAPHRA. (Foto: caphraorg.net)

Munculnya kritik serta gerakan dari organisasi pemuda dan mahasiswa tentang RUU vaping di hadapan para Senat Filipina membuktikan bahwa pengaruh asing yang tidak semestinya ada menjadi masalah yang sedang berlangsung saat ini di Filipina.

“Kritik dan gerakan pemuda baru-baru ini yang memprotes RUU vaping memiliki sidik jari Bloomberg Philanthropies di tubuhnya. Klaim konyol mereka bahwa ‘RUU vape anti pemuda dan anti kesehatan’ tidak diragukan lagi didanai dan diambil langsung dari Amerika Serikat. Semua retorika tak berdasar mereka langsung keluar dari buku pedoman Bloomberg. Hal ini sangat mengecewakan,” jelas Loucas.

Menurutnya, protes tersebut datang pada waktu genting di mana para Senat saat ini sedang meninjau peraturan vape yang diusulkan.

“Kami menyerukan kepada Senator Filipina untuk melihat protes terbaru yang didanai dengan baik dan terorganisir ini persis seperti apa adanya. Pengaruh asing yang tidak diinginkan yang sekarang sangat ingin dibuang oleh Filipina. Senator harus segera menolak upaya kotor ini,” tembahnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Konsumen Vapers Filipina yang juga merupakan anggota CAPHRA, Peter Dator mengatakan, CAPHRA tetap berfikir positif terlepas dari peristiwa protes yang muncul baru-baru ini.

Menurutnya, Senat Filipina akan mengesahkan RUU tentang Peraturan Sistem Pengiriman Nikotin yang Tidak Mudah Terbakar, yang bertujuan untuk mengatur pembuatan, penggunaan, penjualan, distribusi, dan promosi vaping, serta pemanasan produk tembakau (HTP).

“Tujuan dari RUU itu bukan untuk mempromosikan masuknya kaum muda ke produk nikotin, tetapi untuk membantu mengatasi epidemi rokok konvensional yang sangat besar yang kita hadapi saat ini di Filipina. Adapun RUU tersebut memiliki perlindungan yang cukup besar untuk mengatasi akses kaum muda dan memastikan standar keamanan produk untuk melindungi konsumen,” kata Dator.

(Via vapingpost.com)

Comments

Comments are closed.