BPS: Garis Kemiskinan Meningkat Karena Konsumsi Beras & Rokok

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 16 Februari 2021

Garis kemiskinan Indonesia per September 2020 sebesar Rp 458.947 per kapita per bulan. Sayangnya angka ini naik 0,94 persen dari Rp 454.652 per kapita per bulan pada Maret 2020. Kenaikan ini dipicu oleh konsumsi beras dan rokok kretek filter yang semakin besar oleh masyarakat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan, bahwa komoditas yang menyumbang pengaruh kemiskinan ini mengakibatkan harganya naik. Otomatis kelompok yang mendekati garis kemiskinan langsung terpukul.

“Dari komposisi ini 73,87 persennya itu adalah untuk komoditas makanan. Jadi dengan melihat angka ini kita harus memberikan perhatian ekstra supaya komoditas-komoditas pangan seperti beras dan sebagainya itu tidak mengalami fluktuasi,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 15 Februari 2021.

BP Guide
Konsumsi rokok kretek filter 11,17 persen pada masyarakat miskin di perkotaan dan 10,37 persen di pedesaan.

Berikut daftar komoditi yang berdampak besar bagi garis kemiskinan:

1. Beras
2. Rokok kretek filter
3. Telur ayam ras
4. Daging ayam ras
5. Mie instan
6. Gula pasir
7. Kopi bubuk dan kopi instan (saset)
8. Kue basah
9. Tempe
10. Tahu

Per rumah tangga miskin, garis kemiskinan nasional mencapai Rp 2,2 juta. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat garis kemiskinan tertinggi, yakni sebesar Rp 3,8 juta per rumah tangga miskin. Sedangkan Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan tingkat garis kemiskinan terendah, yakni sebesar Rp1,77 juta per rumah tangga miskin.

(Via Medcom / CNBC Indonesia)

Comments

Comments are closed.