BPS Catat Industri Pengolahan Tembakau Terkontraksi 10,84 Persen

By Vapemagz | News | Jumat, 7 Agustus 2020

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wabah COVID-19 telah membuat kinerja industri pengolahan sepanjang kuartal II 2020 (April-Juni) mengalami penurunan (kontraksi) 6,19 persen secara year on year (yoy). Industri nonmigas terkontraksi 5,74 persen yoy.

Dari kelompok industri nonmigas, salah satu industri yang terhantam karena pandemi coronavirus adalah industri pengolahan tembakau yang terkontraksi sebesar 10,84 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto memaparkan ada tiga industri yang selamat dan masih mencatatkan pertumbuhan selama kuartal II 2020, yaitu industri makanan dan minuman (tumbuh 0,22 yoy), industri kimia, farmasi, dan obat tradisional (tumbuh 8,56 persen), serta industri logam dasar (tumbuh 2,76 persen).

Sementara itu, enam industri pada kelompok industri nonmigas babak belur, termasuk industri pengolahan tembakau. “Industri Pengolahan Tembakau mengalami kontraksi sebesar 10,84 persen terutama disebabkan oleh penurunan produksi rokok akibat pemberlakuan PSBB,” papar Suhariyanto.

BPS
Pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan (kuartal) II 2020.

Industri lainnya yang terhantam adalah industri tekstil dan pakaian jadi (-14,23 persen), serta industri karet, barang dari karet dan plastik (-11,98 persen). Lalu juga industri barang logam diantaranya komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (-9,29 persen), industri mesin dan perlengkapan (-13,42 persen), dan terakhir industri alat angkutan (-34,29 persen).

BPS juga mencatat konsumsi rumah tangga terkontraksi 5,51 persen. Penjualan eceran mengalami kontraksi pada seluruh kelompok penjualan, antara lain makanan, minuman, dan tembakau; sandang; perlengkapan rumah tangga lainnya; bahan bakar kendaraan; barang budaya dan rekreasi; serta barang lainnya.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 negatif 5,32 persen (yoy). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2020 dibandingkan dengan semester I-2019 terkontraksi 1,26 persen.

(Berita Resmi Statistik 5 Agustus 2020)

Comments

Comments are closed.