Iluminate Vapes yang terletak di Hardy St, Nelson, Selandia Baru untuk kedua kalinya dalam sebulan terakhir dibobol pihak yang tak bertanggung jawab. Kaca toko pecah setelah dilempar bongkahan batu sekitar pukul 1 pagi, Kamis (23/7/2020).
Pelakunya ternyata para remaja yang memang sengaja menargetkan vape shop. Batu digunakan untuk menghancurkan jendela depan sebagai akses masuk toko. Beberapa aksesoris dan e-liquid dirampas dalam serangan itu.
Pekan sebelumnya, vape shop yang sama sudah menjadi target oleh rombongan remaja itu. Mereka menggunakan tiang kayu untuk memecahkan jendela untuk membuka akses masuk.
“Saya tidak percaya ketika kami menerima telepon bahwa toko kami dibobol untuk kedua kalinya. Saya pikir itu hanya lelucon,” kata manajer Iluminate Vapes, Jazmine McMillan.
Rekaman kamera keamanan menunjukkan aksi pencuri kali ini dilakukan lebih matang daripada aksi pertamanya. Kali ini para pelaku turut membawa tas ransel dan linggis. Pembobolan pertama telah mendorong pemilik toko untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan.
“Mereka kembali untuk menyapu bersih barang-barang di toko kami. Tetapi alarm keamanan berbunyi dan itu menghentikan aksi mereka,” ucap McMillan.
Setelah pencuri melarikan diri pada aksi keduanya, keesokan harinya seorang bocah lelaki berusia 13 tahun dibawa oleh ibunya untuk meminta maaf. McMillan sendiri tidak yakin apakah bocah itu benar-benar menyesal atas tindakannya.
“Saya pikir itu lebih ‘maaf saya tertangkap’. Sungguh, dia tampaknya tidak memiliki sikap yang benar,” ujar McMillan.
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan dua orang remaja telah ditangkap dan akan diadili melalui Pengadilan Remaja sehubungan dengan kasus ini. McMillan mengatakan aksi pencurian ini merupakan dampak dari munculnya pasar gelap rokok elektrik di Selandia Baru.
“Saya hanya berpikir mereka mencurinya dan kemudian menjualnya kepada teman-teman mereka. Sebotol e-liquid vaping reguler harganya sekitar 20 dolar dan terjangkau untuk remaja. Untuk anak-anak seusia mereka berani mencuri tentu sesuatu yang tidak bisa dipercaya dan disesali,” kata McMillan.
(Via Stuff)
Comments