BKKBN Menyayangkan Uang BLT Digunakan Untuk Membeli Rokok

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 24 Juni 2021

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyayangkan dengan adanya keluarga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang menghabiskan sebagian besar uangnya untuk membeli rokok.

“Betapa sedih, kami kasih BLT dibawah Rp 1 juta, tapi merokoknya Rp 600 ribu sebulan. Karena kalau kami survei, pengeluaran keluarga pertama itu untuk padi-padian, kedua untuk tembakau,” kata Hasto saat sesi webinar rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 di Jakarta, Rabu (23/6).

Menurut Hasto, jika uang BLT digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, maka akan sangat membantu dalam mengatasi persoalan stunting anak. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Gesuri
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.

Efek yang terjadi jika anak mengalami stunting adalah tinggi anak lebih rendah dari standar usianya dan terganggu perkembangan otaknya. Akhirnya daya kreativitas anak menjadi berkurang di usia produktifnya.

Hasto menambahkan ada faktor sensitif yang mempengaruhi anak terkena stunting yakni kondisi lingkungan, kemiskinan, ketersediaan air bersih, dan juga masalah akses pangan.

(Via Republika)

Comments

Comments are closed.