Reynolds Kambing Hitamkan JUUL Atas Maraknya Underage Vapers

By Vapemagz | News | Rabu, 8 Mei 2019

Perusahaan tembakau Reynolds menentang proposal Food and Drug Administration (FDA) untuk mengekang angka penggunaan vaping di kalangan remaja. Menurut mereka, satu-satunya yang perlu dilakukan FDA adalah menindak tegas satu perusahaan, yakni JUUL.

FDA pada bulan Maret mengusulkan pembatasan penjualan rokok elektrik rasa buah dan memberlakukan pembatasan usia dalam menghadapi peningkatan besar underage vapers alias pengguna rokok elektrik di bawah umur. Reynolds, unit usaha dari British American Tobacco, dalam tanggapannya mengatakan pihaknya menentang rencana tersebut.

“FDA telah mengidentifikasi pendorong utama minat kaum muda terhadap rokok elektrik: JUUL. Seperti yang dikonfirmasi oleh pernyataan publik agensi tersebut, pengguna di bawah umur secara tidak proporsional lebih memilih JUUL daripada produk lainnya,” bunyi tanggapan publik Reynolds atas rencana FDA.

Produsen dari rokok Newport dan perangkat rokok elektrik Vuse itu menilai produk rokok elektrik lainnya tidak perlu terkena hukuman atas masalah yang disebabkan JUUL. “Kami percaya agensi bisa mengambil langkah-langkah yang dirancang secara tepat untuk mengekang penggunaan kaum muda,” kata Reynolds.

Reynolds mengatakan rencana FDA untuk membatasi di mana rasa buah dapat dibeli akan menyulitkan perokok dewasa yang ingin beralih ke rokok elektrik. Reynolds menilai pembatasan tidak akan mengekang penggunaan remaja karena anak di bawah umur selalu bisa mendapatkannya dari teman yang lebih tua. Ia juga mengatakan pembatasan itu akan melampaui otoritas hukum FDA.

“Pada akhirnya, kami mendorong FDA untuk menggunakan tindakan pengaturan yang lebih tepat, dan menindak pihak yang telah melakukan pemasaran yang tidak bertanggung jawab,” kata James Figlar, Wakil Presiden Eksekutif Penelitian dan Pengembangan Reynolds.

Reynold’s American Inc. via CNBC.
Reynolds, unit usaha dari British American Tobacco juga memiliki produk rokok elektrikmya, yakni Vuse.

Mantan Komisaris FDA, Scott Gottlieb berulang kali menyalahkan JUUL atas epidemi vaping di kalangan remaja, yang saat ini memimpin pangsa pasar rokok elektrik di Amerika Serikat. Agensi sedang mempelajari praktik pemasaran JUUL dan melakukan inspeksi mendadak markas besar JUUL di San Francisco pada musim gugur lalu.

JUUL dituding sengaja menyasar kaum remaja sebagai target konsumen mereka. Pada kampanye iklan awal JUUL, mereka menampilkan model anak muda dan produk yang menarik bagi remaja. JUUL mengatakan telah menyesali iklan tersebut, dan kini meluncurkan iklan baru yang menampilkan orang dewasa yang lebih tua yang berbagi kisah peralihan mereka ke rokok elektrik.

JUUL sendiri terkena imbasnya atas pembatasan rokok elektrik beraroma tersebut. Pasalnya, penjualan utama mereka selama ini berasal dari produk-produk bearoma, khususnya rasa buah-buahan. Meski demikian, JUUL mengaku berkomitmen untuk menjauhkan produk dari para remaja, salah satunya dengan inisiatif Tobacco 21 (T21) yang menaikkan batas usia minimum pembelian dan penggunaan produk tembakau menjadi 21 tahun.

Menanggapi komentar Reynolds, JUUL mengaku telah dikambing hitamkan oleh perusahaan Big Tobacco asal Amerika Serikat itu. JUUL menegaskan, pembatasan adalah cara terbaik untuk mengekang penggunaan pemuda.

“Mengecewakan tetapi kami tidak terkejut mendengar komentar Reynolds, perusahaan tembakau yang bisnis intinya tetap rokok konvensional. Mereka berusaha menggagalkan peraturan pembatasan secara luas untuk kategori yang diperlukan,” kata JUUL pernyataan melalui email. Mereka tegas menambahkan bahwa JUUL Labs mendukung rancangan peraturan FDA.

(Thomas Rizal/Via CNBC.com)

Comments

Comments are closed.