Biasa Jualan Smartphone, Erajaya Bakal Jadi Distributor Resmi JUUL di Indonesia

By Vapemagz | News | Selasa, 25 Juni 2019

PT Erajaya Swasembada Tbk, perusahaan yang selama ini dikenal sebagai distributor produk smartphone dari Apple Inc dan Samsung Electronics Co, dikabarkan telah mengikat kesepakatan dengan produsen rokok elektronik JUUL Labs Inc. Nantinya, emiten dengan kode saham ERAA ini akan menjadi distributor resmi untuk produk rokok elektrik JUUL di Indonesia.

“Erajaya akan segera mengumumkan rincian kemitraan dengan JUUL. Saya saat ini terikat oleh perjanjian non-pengungkapan,” kata Presiden Direktur Erajaya, Budiarto Halim seperti diberitakan Bloomberg.

JUUL diberitakan telah menandatangani kesepakatan distribusi eksklusif dengan salah satu unit perusahaan Erajaya dan akan mulai menjual perangkat rokok elektrik JUUL di wilayah Jabodetabek, Jawa, dan Bali mulai akhir bulan ini. Seperti laporan dari Citigroup Inc., dalam tahap peluncuran, produk akan terdiri dari kit dasar JUUL, serta kit pengisi daya dan isi ulang.

Nantinya, perangkat JUUL yang dijual akan memiliki garansi satu tahun dan peluncuran akan didukung oleh kampanye pemasaran di televisi, digital, billboard dan media cetak. Seperti diberitakan dari CNBC, Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) juga telah mengkonfirmasi ERAA telah mendirikan anak perusahaan yang didedikasikan khusus untuk mendistribusikan JUUL.

JUUL yang memiliki bentuk mungil seperti USB, saat ini sedang naik daun dan digandrungi anak muda di negara aslanya, Amerika Serikat. Sekitar 75 persen pengguna rokok elektrik di Negeri Paman Sam ialah pengguna dari JUUL.

Gabby Jones/Bloomberg
Sekitar 75 persen pengguna rokok elektrik di Amerika Serikat ialah pengguna dari JUUL.(ZAL)

Indonesia adalah salah satu pasar rokok terbesar di dunia dan terkenal dengan berbagai jenis rokok kretek yang dihasilkannya. Pasar didominasi oleh perusahaan pembuat rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Adapun HMSP sendiri adalah unit usaha dari Philip Morris International (PMI), yang memiliki perangkat rokok elektrik IQOS.

Kehadiran JUUL dalam waktu dekat diprediksi tak akan berdampak signifikan terhadap pasar rokok konvensional. Pasalnya, penjualan JUUL bakal relatif terbatas dan lebih mungkin JUUL akan menarik pengguna vape dan non-perokok di daerah perkotaan.

Erajaya sendiri adalah perusahaan terbuka yang sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari sisi kinerja keuangan, hingga kuartal pertama 2019, kinerja Erajaya sedang mengalami penurunan. Hingga akhir Maret 2019, total pendapatan perusahaan anjlok 13,96 persen menjadi Rp7,12 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan ERAA pada kuartal pertama tahun ini menurun lantaran bisnis utama perusahaan anjlok 20,23 persen secara tahunan (year on year atau YoY). Penjualan telepon selular dan tablet yang memiliki porsi 77,45 persen terhadap total penjualan hanya mencatatkan perolehan Rp5,52 triliun, turun dibanding periode kuartal I-2018 sebesar Rp 6,92 triliun. ERAA membukukan penurunan laba bersih hingga 73,88 persen secara tahunan menjadi Rp 56,54 miliar.

Melonjaknya beban keuangan yang naik hampir dua kali lipat diamana beban keuangan perusahaan mayoritas berasal dari beban bunga, mencatatkan kenaikan 98,81 persen YoY menjadi Rp100,44 miliar. Pos pemasukan lainnya seperti laba dari entitas asosiasi dan pendapatan lainnya juga membukukan penurunan masing-masing 19,94 persen dan 25,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.

Kabar kesepakatan antara JUUL dan ERAA disambut positif oleh pasar. Harga saham ERAA pada perdagangan Senin (24/6/2019) ditutup pada level Rp1.610 per lembar saham, meningkat 19 persen dari harga saham di hari perdagangan sebelumnya. Lonjakan ini merupakan kenaikan tertinggi dari harga saham perusahaan sejak 30 April 2018.

(Bloomberg, CNBC)

Comments

Comments are closed.