Berhenti Merokok Dapat Mencegah Penyusutan Otak

By Ardha Franstiya | News | Senin, 22 Januari 2024

Vapemagz – Sebuah studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis menemukan risiko rokok dikaitkan dengan penyusutan otak, meningkatkan risiko penurunan kognitif, demensia, dan penyakit alzheimer.

Melansir, Tobacco Reporter, Senin (22/1/2024), hasil studi tersebut diterbitkan di Biological Psychiatry: Global Open Science dengan menyatakan bahwa semakin sering merokok, maka kerusakan ikut meningkat.

Penelitian sendiri dipimpin oleh Dr. Laura J. Bierut dengan memperhitungkan faktor genetik terkait preferensi merokok yang berjumlah 50%, dan dampaknya terhadap volume otak.

Kemudian, analisis datanya berdasarkan informasi dari UK Biobank (2019) dan melibatkan 32.094 partisipan keturunan Eropa yang melaporkan sendiri kebiasaan merokoknya.

Penyusutan otak ini melibatkan hilangnya neuron dan koneksinya. Hasilnya, atrofi dapat mengganggu fungsi otak, khususnya di area kritis seperti hipokampus yang penting untuk pembentukan memori.

Selain itu, penelitian juga menyoroti perokok menunjukan memiliki otak yang “lebih tua” karena penurunan volume otak yang bisa dikaitkan dengan proses penuaan.

Dr Bierut menjelaskan rokok dapat memasukkan berbagai bahan kimia beracun ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah yang seiring waktu dapat membuat otak “kelaparan”.

Sementara, Dung Trinh dari Klinik Otak Sehat di Long Beach, CA, menekankan bahwa kerusakan pembuluh darah, berkurangnya aliran darah, stres oksidatif, dan peradangan akibat merokok dapat mengakibatkan kematian dan atrofi sel/neuron.

Para peneliti menyoroti bahwa meskipun massa otak asli tidak dapat dipulihkan, berhenti merokok merupakan langkah penting untuk menghentikan penyusutan otak lebih lanjut.

Bierut menekankan pentingnya berhenti merokok, dengan menyatakan bahwa tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok, dan manfaat kesehatannya akan terasa bahkan di kemudian hari.

Penelitian ini bertujuan untuk menarik perhatian pada pengurangan faktor risiko demensia yang dapat dimodifikasi pada populasi lanjut usia.

Atas temuan penelitian, pakar pengurangan dampak buruk tembakau (THR) pun menyarankan bagi para perokok yang telah mencoba dan gagal untuk berhenti, dapat segera beralih ke alternatif nikotin lebih aman untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh asap rokok.

Memanfaatkan Vape sebagai Alat Bantu Berhenti Merokok

Seperti yang diberitakan Vapemagz sebelumnya, dalam laporan University of Massachusetts, melansir ulasan terbaru Cochrane, Menyebutkan dibandingkan terapi pengganti nikotin (NRT) konvensional, rokok elektrik nikotin merupakan produk efektif untuk berhenti merokok.

Hasil dari pengamatan tersebut menemukan bukti yang akurat bahwa rokok elektrik memberikan peluang lebih baik untuk berhenti merokok dibandingkan menggunakan koyo nikotin ( nicotine patch ), permen karet nikotin, tablet isap nikotin, atau NRT tradisional lainnya.

“Di Inggris, sangat berbeda dengan negara-negara lain di dunia, rokok elektrik telah digunakan oleh lembaga kesehatan masyarakat sebagai alat untuk membantu masyarakat mengurangi dampak buruk dari merokok,” ujar Jamie Hartmann-Boyce, Asisten Profesor Kebijakan dan Promosi Kesehatan di London, serta Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kesehatan di Universitas Massachusetts Amherst.

Comments

Comments are closed.