Bentoel Group Mengalami Kerugian Terparah di Tahun 2020

By Bayu Nugroho | News | Minggu, 18 April 2021

Kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok yang sudah resmi diberlakukan sejak awal Februari sebesar 12,5 persen. Sontak kenaikan ini mengerek harga rokok di pasaran.

Selain membebani konsumen, produsen rokok juga terus mengalami kerugian hingga beberapa perusahaan rokok besar seperti PT Nojorono Tobacco International (NTI) dan Korea Tomorrow & Global Corporation (KT&G) sampai memutuskan untuk menurunkan produksi golongan rokok mereka.

Kabar terbaru PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA), salah satu emiten rokok besar di Indonesia mengumumkan bahwa hanya meraih laba bersih Rp 2,67 triliun sepanjang 2020.

Menurut informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (16/4/2021), Bentoel hanya mampu membukukan penjualan sebesar Rp 13,89 triliun. Angka tersebut jelas lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat meraih penjualan sebesar Rp 20,8 triliun.

Istimewa
Bentoel mengalami penurunan aset, sepanjang 2020 total aset Bentoel Rp 12,46 triliun, turun 26 persen dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp 17 triliun. 

Berbeda dengan emiten rokok lainnya seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan laba bersih Rp 8,5 triliun pada 2020, sementara PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih meraih laba bersih Rp 7,64 triliun.

(Via CNBC Indonesia)

Comments

Comments are closed.