Benarkah Vape Punya Risiko Yang Sama Dengan Rokok ? Berikut Faktanya!

By Vape Magz | News | Sabtu, 13 Agustus 2022

Ilustrasi merokok elektrik (Sumber foto : www.instagram.com)

Vapemagz – Rokok elektrik (Vape) dinilai memiliki dampak kesehatan terhadap kesehatan manusia, dengan efek yang hampir serupa dengan rokok konvensional. Masalahnya, rokok elektrik mengandung nikotin, bahan karsinogen dan bahan toksin lainnya seperti yang ada di rokok konvensional.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto dalam konferensi pers dukung revisi Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012, Jumat (12/8/2022).

“Jadi tidak benar rokok elektrik itu lebih aman karena mereka ini sama-sama ada kandungan ini. Meskipun tidak mengandung tar ternyata rokok elektrik itu ada bahan karsinogen,” kata Agus.

Menurutnya, dalam cairan liquid rokok elektrik memiliki potensi kandungan yang berdampak pada kesehatan seperti nikotin, nitrosamin yang merupakan karsinogen atau senyawa penyebab kanker, gliserol yang dapat menyebabkan iritasi saluran napas.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh RSUP Persahabatan dan PDPI menemukan bahwa 76,5 persen laki-laki pengguna rokok elektrik mempunyai ketergantungan nikotin.

Mengutip penelitian Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional Amerika Serikat pada 2018, Agus mengatakan bahwa rokok elektrik dapat menimbulkan dampak kesehatan dan dapat menyebabkan masalah pada paru seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma serta kanker paru.

Selain itu, Riset yang dilakukan di Indonesia oleh Universitas Airlangga pada 2019 dengan subjek hewan juga menemukan bahwa pajanan rokok konvensional menyebabkan kerusakan besar terhadap paru, efek yang sama dengan rokok elektrik.

“Sama dengan rokok elektrik tiga miligram. Jadi kandungannya sama persis yang ada dalam rokok konvensional yang kemudian menyebabkan terjadi kerusakan di jaringan paru,” jelasnya.

Bantah Vape Punya Risiko Yang Sama Dengan Rokok Konvensional

Kandungan nikotin pada rokok dan liquid vape

Peneliti WHO dr Ranti Fayokun mengakui produk rokok elektrik lebih tidak berbahaya dibandingkan dengan rokok konvensional. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian dari Public Health England yang merupakan bagian dari Department of Health and Social Care United Kingdom.

Chief Executive Public Health England, Duncan Selbie menyatakan rokok elektronik 95% lebih tidak berbahaya bagi kesehatan dibandingkan rokok biasa, serta berpotensi membantu perokok untuk berhenti.

Berdasarkan berbagai penelitian, produk alternatif ini memiliki profil risiko lebih rendah dibandingkan rokok konvensional yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, serangan jantung, diabetes dan lainnya.

“Vape tidak 100% aman, namun kebanyakan zat yang menyebabkan penyakit karena merokok tidak ditemukan pada vape, serta bahan kimia yang ada menimbulkan bahaya yang terbatas,” ujar Duncan dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2020).

Selain itu, Ketua Umum Aliansi Pengusaha Penghantar Nikotin Elektronik Indonesia (APPNINDO), Roy Lefrans membantah bahwa vape mempunyai tingkat risiko yang sama dengan rokok konvensional. Menurutnya, vape lebih aman ketimbang rokok konvensional yang mempunyai banyak kandungan dalam batangnya.

Bahkan, APPNINDO sendiri menyambut baik hasil penelitian mengenai rokok elektrik tersebut dan siap untuk membuka diskusi dengan pihak terkait.

“Pada kenyataannya, rokok elektrik lebih aman dari rokok konvensional karena risiko terhadap kesehatan yang ditimbulkan jauh lebih rendah. Hal tersebut menjadikan rokok elektrik sebagai alternatif bagi rokok konvensional,” paparnya.

“Kami terbuka untuk diskusi agar peraturan terkait rokok elektrik di Indonesia dapat menunjukkan dampak positif untuk produktivitas dan kesehatan masyarakat,” tutur Roy.

Comments

Comments are closed.