Begini Salah Satu Alasan Masyarakat Beralih Dari Rokok Konvensional Ke Vape

By Vape Magz | News | Sabtu, 27 Agustus 2022

Ilustrasi vaping (sumber foto : www.instagram.com)

Vapemagz – Rokok elektrik atau vape dinilai lebih simpel dibanding rokok tembakau biasa. Apalagi, bentuk dan cara pemakaiannya terbilang modern yang membuat terlihat kekinian.

Jumlah uap, asap hingga aroma yang dikeluarkan dari vape dan rokok tembakau juga berbeda. Vape memiliki jumlah uap yang lebih banyak dibanding rokok tembakau, sedangkan aroma yang khas jadi daya tarik tersendiri.

Bagi para penikmat vape dan iQOS yang digadang-gadang bisa menggantikan posisi rokok tembakau. Biasaya penikmat terbesar dari vape sendiri berasal dari kalangan anak muda yang berkomitmen ingin berhenti merokok.

Terlebih, Popularitas vape semakin melejit karena dianggap sebagai tren. Buktinya kini makin banyak bermunculan komunitas penggunanya dan alat-alatnya makin banyak dijual lengkap dengan liquid atau cairan vapenya. Sedangkan iQOS termasuk alat untuk menguapkan tembakau. iQOS sendiri mengenakan heat stick yang mengandung nikotin.

Eks perokok yang beralih menjadi vapers, Richard Situmorang mengungkapkan pemakaian vape yang digunakan semenjak empat bulan pemakaian. Dia beralih menggunakan vape untuk mengurangi merokok. Menurutnya dia sangat boros saat berbelanja rokok.

“Biar bisa jadi lebih hemat, uang buat beli rokok jadi berkurang karena udah pakai vape, ujar Richard, seperti dikutip dari Okezone.com, Sabtu (27/8/2022).

Menurutnya, setelah ia menggunakan vape pengeluarannya berkurang. Pasalnya dia bisa menghabiskan liquid atau cairan vape berkisar tiga bulan pemakaian. Perawatan yang dia lakukan juga tidak mahal dan tidak repot.

“Liquid bisa sampe tiga bulan pemakaian, tergantung pemakaian, harganya berkisar Rp120 ribu hingga Rp180 Ribu. Untuk perawatan gak usah susah-susah, ganti kawat sendiri bisa berkisar Rp20 ribu sebulan sekali,” ujarnya

Pria yang memiliki darah Batak ini membeli vapenya di Vape Galaxy Depok. Dia menggunakan vape hanya di rumah saja, jarang untuk dibawa keluar rumah. Richard sendiri tidak merasa bingung untuk menggunakan vape karena sudah tahu sebelumnya cara pemakaian dan perawatannya gimana.

Awalnya, dia merupakan perokok dan bisa menghabiskan satu hingga satu setengah bungkus per hari. Kemudian pengguna Kaskus ini membeli iQOS bertujuan untuk mengurangi rokok karena ia kadang merasa sesak dalam bernafas.

“Nah belum lama ini sekitar 3 minggu lalu, saya beli iQOS dengan tujuan mengurangi rokok karena kadang sesak juga saat menarik nafas dalam,” tulisnya dalam postingannya.

Dalam postingannya, ia juga menjelaskan kelebihan iQOS. Menurutnya, iQOS head stick hanya mengandung nikotin dan tidak memiliki tar, dalam pemakaian awal, ia merasa seperti ada herbal di dalamnya. Ketika memakainya dalam mobil ber-AC juga tidak merasakan bau sama sekali dan tidak ada abu rokok yang bertebaran.

Namun, jika ada kelebihan pastinya ada kekurangan. Menurutnya, kekurangan dalam pemakaian iQOS karena harganya yang sangat mahal.

Misalnya, Head stick iQOS untuk 20 batang bisa sekitar Rp70 ribu. Dalam pemakaian iQOS juga harus banyak bersabar karena tidak bisa dipakai selalu, baterai harus direcharger, dan juga belum ada seller iQOS resmi di Indonesia.

Comments

Comments are closed.