Bea Cukai Tipe Madya Malang ditarget mencapai penerimaan cukai hingga Rp21,65 triliun. Adapun pada 2019 lalu capaian cukai mereka sudah berhasil mencapai 101,8 persen alias melebihi target pencapaian. Selain menarget pengawasan terhadap rokok ilegal Bea Cukai juga membidik pengawasan terhadap peredaran hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) berupa likuid vape hingga minuman keras ilegal.

Pihak Bea Cukai Malang juga bakal makin rajin lakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat. Mereka mengajak Pemkab Malang, Pemkot Malang dan Pemkot Batu agar masyarakat sadar jika pemalsuan cukai ataupun penggunaan cukai ilegal itu adalah perbuatan yang salah dan melanggar hukum.

“Makanya hari ini kita undang pengguna jasa kita seperti perusahaan rokok ataupun mitra kerja Pemda ke kantor untuk sosialisasi pita cukai baru ini. Pita baru ini dibuat tak lain dan tak bukan agar pemalsu makin sulit memalsukan cukai,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Tipe Madya Malang, Latif Helmi.

beacukaimalang.com
Bea Cukai Tipe Madya Malang ditarget mencapai penerimaan cukai hingga Rp21,65 triliun.

Bea Cukai Madya Malang mengklaim tak bakal berhenti memberantas berbagai pelanggaran peredaran cukai ilegal di Malang Raya. Mereka bakal “menyerang” tiga lini peredaran yaitu pemasaran, distribusi dan transportasi, hingga produksi.

Lini ketiga dianggap Bea Cukai paling berbahaya mengingat praktik cukai ilegal tumbuh subur khususnya di daerah Kabupaten Malang bagian selatan. Bea Cukai melalui Tim Penindakan dan Penyidikan (P2) biasanya menyasar langsung ke lokasi produksi.

“Ini berisiko. Karena di beberapa tempat ada resistensi masyarakat terutamanya ada di Kecamatan Gondanglegi,” ujar Latif Helmi. Kegiatan penegakan hukum pemberantasan cukai ilegal utamanya rokok ini juga menyasar lini pemasaran. Untuk itu Bea Cukai bakal melakukan operasi pasar menggandeng Satpol PP, TNI hingga Polri.

“Kita sasar pasar-pasar dan toko di beberapa daerah untuk lini ini. Kita juga bakal sasar lini distribusi dan transportasi. Untuk itu kita kerjasama dengan teman-teman dari ekspedisi dan kantor pos dalam pembatasan agar distribusi peredaran rokok bisa diminimalisir,” tutupnya.

(Via Radar Malang)